Kisah Unik Jenderal Agus Subiyanto, Pernah Ditolak Daftar Satpam Kini Jadi Panglima TNI

Kisah Unik Jenderal Agus Subiyanto, Pernah Ditolak Daftar Satpam Kini Jadi Panglima TNI

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kisah Unik Jenderal Agus Subiyanto, Pernah Ditolak Daftar Satpam Kini Jadi Panglima TNI


GELORA.CO -  Jenderal TNI Agus Subiyanto membanggakan sejarah kariernya yang mengesankan. Lahir di Cimahi pada 5 Agustus 1967, kini ia menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) sejak 25 Oktober 2023. Namun, tak berselang lama ia langsung naik jabatan. 

Pada tanggal 31 Oktober 2023, namanya diusulkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai satu-satunya kandidat untuk menjadi Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono. Meski begitu, perjalanan hidup Agus tidaklah mudah sejak awal. 

Dia menghadapi berbagai rintangan sejak kecil, termasuk penolakan saat mencoba menjadi satpam sebelum akhirnya memilih menjadi prajurit. Melansir dari berbagai sumber, terungkap bahwa Agus telah mengalami banyak kesulitan sejak kecil, terutama saat kehilangan ibunya.

Jenderal Agus kehilangan ibunya saat berusia 5 tahun, setelah itu dia tinggal bersama ayah dan adiknya. Namun, kehidupannya berubah ketika ayahnya menikah lagi. Kehidupan yang sulit kembali menghampiri Agus ketika dia berada di SMA kelas 2. Ayahnya, Dedi Unadi, seorang prajurit,

Ayah Agus, yang merupakan seorang Sersan Kepala, meninggal dalam kecelakaan lalu lintas pada tahun 1984. Setelah kepergian ayahnya, Agus dan keluarga kecilnya, termasuk ibu tirinya yang merawatnya, hidup dalam kondisi pas-pasan hanya dengan uang pensiunan ayahnya.

Sebelum meninggal, ayah Agus berharap agar anak sulungnya mengikuti jejaknya sebagai prajurit TNI. Agus menerima pesan tersebut dan berusaha keras untuk memenuhinya. Setelah lulus SMA pada tahun 1986, Agus mencoba tes masuk Sekolah Calon Kodam III/Siliwangi, namun tidak lolos dan disarankan untuk mengikuti Sekolah Calon Perwira tanpa tes.

Namun, Agus menolak tawaran tersebut dan mencoba melamar sebagai satpam di mal Internusa Bogor, lagi-lagi ia mendapat penolakan dari pendaftaran sebagai satpam tersebut. Dia kemudian memutuskan untuk kembali mencoba masuk militer.

Pada tahun 1988, Jenderal kelahiran Cimahi ini mengikuti tes masuk Akademi Militer. Dia lulus dengan nilai terbaik kedua di Jawa Barat. Setelah lulus, Agus menerima pendidikan lebih lanjut. Selain Akmil, Agus mengikuti berbagai pendidikan militer lainnya seperti Seskoad (2006), Susdanyon, Susdandim, Sesko TNI (2015), dan Lemhannas (2019).

Sumber: viva
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita