Isu Semua Partai Dimasukkan dalam Koalisi Pemerintah, Sudirman Said: Akan Berkuasa 20-25 Tahun

Isu Semua Partai Dimasukkan dalam Koalisi Pemerintah, Sudirman Said: Akan Berkuasa 20-25 Tahun

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Isu Semua Partai Dimasukkan dalam Koalisi Pemerintah, Sudirman Said: Akan Berkuasa 20-25 Tahun


GELORA.CO - Eksekutif Co-captain Timnas AMIN, Sudirman Said mengaku khawatir dengan keadaan Indonesia yang semakin rusak.

Ia mengaku mendapatkan informasi tentang adanya skenario koalisi besar yang akan mengikutkan seluruh atau mayoritas partai nasional.

Sudirman Said mengatakan bahwa nantinya koalisi partai besar itu bakal berlangsung selama 20 sampai 25 tahun, bahkan dalam skenario itu hanya akan menyisakan 1-2 partai di luar koalisi.

"Katanya nih bisik-bisik di luar sudah ada yang membuat skenario bahwa keadaan ini akan berlangsung selama 20 sampai 25 tahun, bahkan sudah mulai ada bisik-bisik sudah seluruh partai dimasukkan saja dalam koalisi besar, permanen, jangka panjang," kata Sudirman, Minggu, 3 Maret 2024.

"Saya betul-betul khawatir apakah masa-masa ini akan menjadi siklus 20 tahunan yang membalik keadaan atau bertambah 20 tahun lagi keadaan seperti ini sehingga kerusakan akan terjadi, terus menerus dalam waktu 20 tahun ke depan," lanjutnya.

Mantan menteri ESDM ini menilai skenario tersebut sebagai itikad buruk yang mengancam demokrasi.

Selain itu, dia memandang skenario menyatukan parpol dalam suatu koalisi besar pemerintahan sebagai jebakan.

"Ini suatu itikad yang sangat buruk, yang akan membuat kita semakin terjebak," ujar Sudirman.

Menurut Sudirman Said, bagi para penguasa saat ini, gaya politik dinasti seperti ini bisa menjadi berkah, karena memiliki keleluasaan untuk melanjutkan kekuasaan.

Namun, politik dinasti dan pelanggaran etika yang dibiarkan ini tidak akan bisa menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi Indonesia, khususnya terkait persoalan penegakan hukum.

"Oleh karena itu sebagai poin terakhir saya ingin menyampaikan andalan kita barangkali tinggal para masyarakat sipil, sebagai last resort dari bagaimana menjaga demokrasi ini bisa tetap berjalan," ungkapnya.

Sumber: disway
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita