Alumni Ponpes Gontor di Yogyakarta Siap Turun Aksi Jelang Pengumuman Pemenang Pilpres 2024

Alumni Ponpes Gontor di Yogyakarta Siap Turun Aksi Jelang Pengumuman Pemenang Pilpres 2024

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ratusan alumni Pondok Modern Darussalam Gontor yang ada di Yogyakarta siap turun ke jalan bersama elemen masyarakat lain. Aksi yang akan digelar Yogyakarta sebelum 20 Maret 2024 ini mengusung isu mendukung hak angket DPR, menolak Pemilu curang, hingga turunkan harga sembako.

Alumni Pondok Gontor Masyhuri Zuhad mengatakan, menjelang pengumuman pemenang Pilpres 2024 yang akan dilakukan oleh KPU RI pada 20 Maret 2024, rencananya aksi besar-besaran di Jakarta maupun di sejumlah daerah. “Rencananya di Yogyakarta juga ada aksi besar, yang jelas sebelum 20 Maret,” katanya kepada KBA News, Selasa, 12 Maret 2024.

Menurut dia, saat ini sejumlah elemen sedang pra kondisi menyiapkan aksi besar tersebut. “Begitu juga dengan alumni Gontor yang ada di Yogyakarta. Prinsipnya kami siap bergabung bersama massa aksi lain,” ungkapnya.

Pengasuh Pondok Pesantren Aqwamu Qila Bantul Yogyakarta ini mengatakan, saat ini terus menjalin silaturahmi dengan para alumni Gontor untuk persiapan aksi tersebut. Tercatat ada sekitar 300-an lebih alumni Gontor yang ada di Yogyakarta, ada yang masih mahasiswa, sudah bekerja atau kalangan profesional.

Menurut dia, alumni Gontor di Yogyakarta sudah beberapa kali menggelar aksi, tidak hanya berkaitan dengan Pemilu 2024. Sebelumnya, isu yang diangkat antara lain tentang turunkan harga sembako, tarif dasar listrik, maupun isu-isu yang menjadi keluhan masyarakat lainnya.

Untuk aksi massa jelang 20 Maret 2024, isu yang diangkat berkaitan dengan kondisi bangsa, nasib demokrasi, hingga pelaksanaan Pemilu yang diduga sarat kecurangan. “Kami dorong dan kawal agar hak angket di DPR terwujud untuk mengungkap dugaan kecurangan pemilu,” ungkapnya.

Dia mengatakan, aksi massa tersebut tidak berkaitan dengan hasil Pilpres, siapa yang menang atau kalah. “Namun prinsipnya, kita ingin mengembalikan etika berbangsa dan menyelamatkan demokrasi. Jangan biarkan ada pihak yang mengebiri demokrasi. Mohon maaf, merampok dan mencuri suara rakyat,” jelasnya 

Sumber: kba
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita