Poltekkes Kemenkes Serahkan Sertifikat Bebas Filariasis dan Frambusia untuk Muko-muko

Poltekkes Kemenkes Serahkan Sertifikat Bebas Filariasis dan Frambusia untuk Muko-muko

Gelora News
facebook twitter whatsapp
Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mencatatkan prestasi membanggakan di bidang kesehatan dengan menerima sertifikat bebas dari dua penyakit tropis, yaitu filariasis (kaki gajah) dan frambusia, dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia. Sertifikat ini diserahkan oleh Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Bengkulu kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko dalam sebuah acara resmi, menandai keberhasilan daerah ini dalam memberantas dua penyakit yang selama ini menjadi tantangan kesehatan masyarakat. Penyerahan sertifikat ini menjadi bukti komitmen kuat Pemkab Mukomuko dan Poltekkes Kemenkes dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.


Berdasarkan informasi dari laman Antara News, sertifikat bebas filariasis dan frambusia ini diberikan setelah Mukomuko memenuhi kriteria ketat dari Kemenkes, termasuk tidak adanya kasus baru untuk kedua penyakit tersebut dalam kurun waktu tertentu. Filariasis, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dapat menyebabkan pembengkakan kronis pada anggota tubuh, sedangkan frambusia, infeksi bakteri yang menyerang kulit, tulang, dan sendi, kerap menimbulkan luka kronis jika tidak ditangani. Keberhasilan Mukomuko dalam mengeliminasi kedua penyakit ini tidak lepas dari upaya terpadu Dinas Kesehatan setempat, yang didukung oleh Poltekkes Kemenkes Bengkulu melalui penyuluhan, pemeriksaan kesehatan rutin, dan pengobatan massal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, menyatakan bahwa pencapaian ini merupakan hasil kerja keras lintas sektor, termasuk keterlibatan masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan pola hidup sehat. “Kami sangat bersyukur atas pencapaian ini. Sertifikat ini bukan hanya penghargaan, tetapi juga tanggung jawab untuk mempertahankan status bebas penyakit,” ujar Bustam. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kesehatan dini di posyandu dan puskesmas untuk mencegah munculnya kembali penyakit-penyakit tropis.

Poltekkes Kemenkes Muko-muko berperan besar dalam mendukung upaya ini melalui pelibatan dosen dan mahasiswa, khususnya dari Jurusan Kesehatan Lingkungan dan Keperawatan, dalam program edukasi dan monitoring kesehatan masyarakat. Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu, Ns. Hermansyah, S.Kep, M.Kep, mengungkapkan kebanggaannya atas kolaborasi ini. “Kami berkomitmen untuk terus mendukung Pemkab Mukomuko melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat guna menjaga kesehatan warga,” katanya. Poltekkes juga berencana memperluas program serupa ke kabupaten lain di Bengkulu untuk mendukung visi Indonesia bebas penyakit tropis.

Pencapaian ini menambah daftar keberhasilan Mukomuko di bidang kesehatan, setelah sebelumnya juga menerima sertifikat bebas malaria. Dengan fasilitas kesehatan yang terus ditingkatkan, seperti penambahan puskesmas dari 10 menjadi 17 unit dan dua rumah sakit, Mukomuko menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan cakupan kesehatan universal (UHC). Sertifikat ini menjadi motivasi bagi daerah lain untuk terus berupaya memberantas penyakit tropis, sekaligus memperkuat sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat demi kesehatan yang lebih baik.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita