Megawati Tuding TNI-POLRI Tak Netral, Eks KSAD Dudung: Harusnya Bilang BIN juga

Megawati Tuding TNI-POLRI Tak Netral, Eks KSAD Dudung: Harusnya Bilang BIN juga

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn) Dudung Abdurrachman menilai, pernyataan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang menuding aparatur negara TNI-Polri tak netral pada Pemilu 2024, terlalu tendensius dan tak berdasar. 

 Ia mengingatkan kepada seluruh personel TNI dan Polri agar tak mendengarkan tuduhan yang dilayangkan oleh Megawati.
 
"Jadi, pernyataan Bu Mega kalau menurut saya itu kan tendensius menurut saya, tuduhan yang tidak berdasar, ya. Tuduhan yang tidak berdasar. 


Menurut saya TNI-Polri tidak usah takut dengan ocehan-ocehan seperti itu, yakini aja bahwa kita netral, gitu," kata Dudung usai menghadiri debat kelima Pilpres 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (4/2). 
 
Dudung yang kini mendukung paslon Praboow-Gibran meyakini, sejauh ini TNI-Polri masih bekerja sesuai dengan aturan yang berlaku, mampu menjaga netralitasnya di dalam pesta demokrasi lima tahunan. 
 

 
"Ya kalau setahu saya sampai saat ini pun TNI maupun Polri masih berkomitmen menjaga tentang netralitas, ya," ucap Dudung.
 
Dudung yang juga merupakan mantan pimpinan matra TNI AD meyakini, pimpinan TNI-Polri akan menindak tegas jika menemukan anak buahnya yang tak bisa menjaga netralitas.
 
"Saya punya keyakinan mereka punya sapta marga, sumpah prajurit, dan wajib TNI dan Tribrata. Tidak ada lah kalau misalnya ada ketidaknetralan, dan saya yakin pimpinan TNI maupun Polri, ya kalau ada anak buahnya yang tidak netral pasti dia bertindak tegas, karena dia sudah tahu aturan ketentuan dan pokoknya tanggungjawabnya sebagai TNI/Polri," ujar Dudung.
 
Dudung pun menekankan, seharusnya Megawati juga mengingatkan lembaga Badan Intelijen Negara (BIN). 
 
"Kemarin enggak dibilang juga kok BIN-nya kok netral, harusnya bilang juga dong BIN juga netral. Kan sudah ada kenyataan yang di Papua tuh," tegas Megawati.
 
Sebelumnya, Megawati mengaku sempat ditenangkan oleh anak-anaknya agar tetap sabar melihat perlakuan aparat saat ini. Ia mengingatkan seluruh aparat, baik TNI-Polri maupun aparatur sipil negara, untuk tidak mengintimidasi rakyat. Sebab, rakyat juga memiliki hak yang sama di mata hukum.
 
”Kalau merasa sebagai warga negara Indonesia, maka sebenarnya kita tidak boleh dipecah-pecah hanya karena menginginkan, melanggengkan kekuasaan,” ucap Megawati saat memberikan sambutan pada kampanye akbar bertajuk 'Harapan Jutaan Rakyat dan Konser Salam Metal 03 Menang Total' di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (3/2).
 
Karena itu, jika ada pihak yang berniat atau melakukan hal-hal yang merugikan rakyat Indonesia, maka rakyat tidak boleh takut. Begitu pula jika ada intimidasi, rakyat harus berani melawan.
 
”Kenapa? Karena perundangan kita melindungi rakyat Indonesia, di mana pun berada. Apa dia presiden, menteri, TNI-Polri, dia adalah rakyat Indonesia. Ingat!," pungkasnya.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita