Gegara Indomie, Angka Kehamilan di Ghana Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya

Gegara Indomie, Angka Kehamilan di Ghana Meningkat, Ternyata Ini Penyebabnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tidak hanya di Nigeria, rupanya kehadiran Indomie di negeri Ghana membuat efek yang tidak disangka-sangka.

Setelah laris di berbagai negara seperti Nigeria, Belanda dan lain-lain, Indomie justru membuat rekor yang tak lazim.

Indomie rupanya menjadi salah satu penyebab meningkatnya angka kehamilan di negeri Ghana.

Dikutip dari laman World of Buzz pada 8 Februari 2024, Indomie malah dijadilan alat bayar untuk aktivitas seksual transaksional.

Pakar Gender dan ketenagakerjaan di Ghana yaitu Bashiratu Kamal menjelaskan jika Indomie merupakan penyebab naiknya angka kehamilan remaja di Ghana.

Hal itu disebutkan ketika dialog nasional dengan tema kekearan seksual dan berbasis gender saat pandemi Covid-19 yang dilangsungkan STAR-Ghana Foundation.

Wanita di Ghana dipaksa untuk melakukan hubungan intim transaksional di mana lelaki akan menjanjikan Indomie sebagai gantinya.

Bukan cuma Indomie, uang dan juga pulsa seluler menjadi imbalan untuk para wanita di Ghana.

"Dalam beberapa kasus, ada masalah 'seks transaksional', di mana beberapa orang tua juga mendorong anak-anak mereka untuk ikut serta, sehingga mereka bisa mendapatkan cukup uang untuk menghidupi diri sendiri," terang Bashiratu.

Lalu, ia menjelaskan keadaan di mana seorang ibu memaksa putrinya agar melakukan 'seks transaksional' lantaran dia percaya jika pria tersebut bisa membantu putrinya.

Lebih lanjut, Bashiratu mengungkapkan jika mie instan Indomie sudah jadi tawaran yang biasa untuk transaksi seks di Ghana.

"Orang tua mereka tidak bekerja, mereka di rumah dan mereka harus bertahan hidup. Jadi mereka melakukan ini untuk mendapatkan uang," tandasnya.

Kemiskinan menjadi salah satu faktor mengapa Indomie menjadi alat transaksi seks di Ghana, selain itu faktor bertahan hidup juga menjadi penyebab utama hal itu bisa terjadi.***

Sumber: hops
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita