Covid-19 Kembali Meningkat, Menteri Kesehatan: Harusnya Februari 2024 Sudah Turun

Covid-19 Kembali Meningkat, Menteri Kesehatan: Harusnya Februari 2024 Sudah Turun

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Jelang perayaan Natal dan tahun baru, kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin dalam konferensi pers Kesiapsiagaan Sektor Kesehatan Menghadapi Masa Libur Natal dan Tahun Baru.

Dilansir antaranews.com, Sabtu (23/12), Budi menyampaikan, peningkatan kasus Covid-19 hampir menyentuh angka 2.800 per minggu nya.

“Khusus untuk peningkatan Covid-19, kita melihat ada peningkatan Covid-19 sudah hampir 2.800 per pekan. Ini memang masih di bawah level 1 WHO,” terang Budi.

Budi memperkirakan dominasi subvarian Omicron JN.1 ini akan mencapai puncaknya pada Januari 2024.

Meski demikian, Menteri Kesehatan RI tersebut menyebut situasi Covid-19 jelang Natal dan tahun baru tidak mengkhawatirkan.

Lebih lanjut, Budi juga mengatakan jika lonjakan tersebut diperkirakan akan turun pada Februari 2024 mendatang.

“Biasa kita tunggu peak-nya, harusnya Februari 2024 sudah turun kembali,” ucap Budi.

Prediksi tersebut disampaikannya berdasar dominasi subvarian Omicron JN.1 yang tengah melanda Indonesia dan negara-negara tetangga.


Diketahui sebelumnya, subvarian Omicron JN.1 merupakan salah satu bentuk mutasi Covid-19 yang cukup deras penyebarannya.

Subvarian ini menjadi salah satu turunan dari varian Omicron yang lebih mudah menular dibanding varian Covid-19 yang lain.

Meski demikian, Budi menyampaikan jika subvarian tersebut tidak memicu lonjakan kematian ataupun jumlah pasien di rumah sakit.

Sementara berdasar penelusuran genom sekuensing, dari 77 sampel yang telah diperiksa di laboratorium pemerintah, sebanyak 43 persen diantaranya adalah JN.1, 16 persen lainnya adalah XBB.1.16, dan 12 persen sisanya adalah XBB.1.1.

Budi mengatakan, besaran JN.1 itu naik dari 19 persen menuju ke 43 persen pada minggu pertama Desember.

“Kita lihat dari 19 ke 43 itu naiknya hampir 20 persen lebih, Kalau kita hitung 20 persen lagi pekan depan, pekan depannya lagi 60 persen, sudah 80, jadi harusnya di Januari itu puncaknya sudah dicapai,” ucap Budi.

Berdasar keterangan tersebut, Budi memprediksi jika puncaknya akan terjadi di bulan Januari 2024 mendatang dan turun di bulan Februari.

Sumber: jawapos
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita