Survei: Gibran Jadi Alasan Pemilih Lama Prabowo Pindah ke Anies

Survei: Gibran Jadi Alasan Pemilih Lama Prabowo Pindah ke Anies

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Tingkat keterpilihan atau elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Amin) kembali terpotret mengalami kenaikan pada survei yang dilakukan Polling Institute. Salah satu sebab kenaikan elektabilitas pasangan nomor urut 1 itu disebut karena adanya migrasi pendukung lama Prabowo Subianto.

Peneliti Polling Institute, Kennedy Muslim, mengatakan, untuk simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran yang mendapat 36,2 persen pada akhir Oktober, kini meraih 43,2 persen. Sedangkan, Anies-Muhaimin yang mendapatkan suara 20,2 persen pada akhir Oktober, kini 24,3 persen.

"Analisisnya, ada sebagian pendukung basis lama dari Pak Prabowo yang pindah ke pendukung Pak Anies dan Muhaimin setelah pemilihan Gibran sebagai cawapres Pak Prabowo," kata Kennedy, Kamis (23/11/2023).

Dalam survei yang sama, Ganjar-Mahfud terpotret mengalami penurunan elektabilitas. Mulai dari 29,0 persen pada akhir Oktober dan kini 24,1 persen setelah penetapan nomor urut pasangan capres-cawapres. "Setelah ada kepastian Gibran menjadi cawapres Prabowo, ada migrasi 5 persen tergerus sampai 24,1 persen," ujar Kennedy.

Jumlah responden yang tidak tahu atau tidak jawab mengalami penurunan. Dari 14,6 persen akhir Oktober, setelah penetapan nomor urut menjadi 8,4 persen yang tidak tahu atau tidak menjawab.

Jika dibedah lebih dalam, survei menunjukkan beda demografi dari pemilih capres-cawapres. Pasangan Anies-Muhaimin ternyata unggul di kalangan pemilih terpelajar atau lulus kuliah. Kennedy mengatakan, pasangan Amin mendapatkan dukungan besar dari pemilih yang memiliki latar pendidikan minimal kuliah. Bahkan, angkanya mampu mencapai 37,8 persen.

Untuk kalangan terpelajar atau lulus kuliah ini, pasangan Prabowo-Gibran berada di posisi kedua dengan 35,5 persen. Pasangan Ganjar-Mahfud berada di posisi ketiga dengan dukungan 21,9 persen.

Kondisi berbeda terlihat dari pasangan Ganjar-Mahfud. Kennedy menyebut pasangan itu mampu meraih dukungan besar dari pemilih yang memiliki latar belakang pendidikan SD atau sederajat. "Pasangan Ganjar-Mahfud relatif kuat di kalangan pendidikan yang lulus SD," ujar Kennedy

Walau cukup kuat, dukungan yang didapatkan dari kalangan SD tersebut bagi Ganjar-Mahfud masih kalah dari Prabowo-Gibran. Ganjar-Mahfud meraih 28,1 persen, Prabowo-Gibran 39,1 persen dan Anies-Muhaimin 21,5 persen.

Prabowo-Gibran unggul pula di kalangan pemilih lulus SMP dan SMA. Mereka mendapat dukungan 43,5 persen dari pemilih SMP dan mendapat dukungan 51,3 persen dari pemilih SMA. "Prabowo-Gibran unggul di hampir semua latar belakang pendidikan," kata Kennedy.

Kennedy berpendapat, survei kali ini cukup menggambarkan pula bahwa Pilpres 2024 dapat berlangsung dalam dua putaran. Pasalnya, meski pasangan Prabowo-Gibran unggul, persentasenya belum mencapai 50 persen. Pengambilan sampel untuk survei dilakukan pada 15-17 November 2023 setelah penetapan nomor urut pasangan 14 November 2023, dilakukan kepada 1.496 responden dengan margin of error 2,6 dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Politisi PKB Maman Imanulhaq mensyukuri adanya migrasi dukungan dari pendukung Prabowo ke pasangan Amin. Ia mengatakan, kondisi itu membuat mereka semakin yakin untuk mengejar ketertinggalan. Maman meyakini, tidak cuma mengejar, tapi akan mampu menyamai dan memenangkan. "Mulai mencerminkan ada pergerakan signifikan untuk kemenangan Amin," kata Maman.

Wakil Sekretaris Dewan Syuro PKB itu turut menyoroti analisis Polling Institute tentang kenaikan signifikan elektabilitas Amin di Jawa Barat. Maman mengaku bersyukur terjadi migrasi dukungan dari Prabowo ke Anies. Apalagi, ia melihat Jawa Barat selama ini memang menjadi semacam battle ground yang sangat penting dimenangkan.

Kini, Maman mengungkapkan, Amin sangat masif bergerak lewat relawan-relawan dan kekuatan santri-santri. "Seperti tadi Polling Institute menyebutkan, lumayan ada migrasi dari Prabowo ke Anies-Muhaimin," ujar Maman.

Politisi Gerindra Andre Rosiade bersyukur Prabowo-Gibran selalu unggul di lembaga-lembaga survei. Ia berpendapat elektabilitas itu menandakan keputusan Prabowo memilih Gibran sebagai cawapres sudah tepat. Menurut dia, masuknya Gibran menyebabkan pemilih pemula atau milenial mayoritas memilih Prabowo.

Andre menyebut keputusan Prabowo memilih Gibran dalam rangka memberi kesempatan kepada anak muda tampil. Ia merasa keputusan itu berkorelasi lurus dengan anak-anak muda di Indonesia yang memilih Prabowo-Gibran. "Berarti pilihannya tepat," ujar Andre.

Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo, membantah elektabilitasnya mengalami penurunan. Ia mengeklaim sudah melakukan survei internal. Menurut dia, hasil survei internal tersebut menunjukkan elektabilitas Ganjar-Mahfud tak menurun.

"Tidak, elektabilitasnya masih tetap. Survei internal kami masih bagus," ujar Ganjar.

Ganjar mendorong agar kader-kader partai pendukung dan relawannya di setiap daerah tidak terpengaruh dengan hasil survei. Ia pun lebih percaya dengan hasil survei internalnya. "Mudah-mudahan kawan-kawan dengan kepengurusan daerah berjalan, mudah-mudahan makin bagus. Kami punya komparasinya," tuturnya.

Sebelum survei Polling Institute dirilis kemarin, survei LSI Denny JA yang dilakukan pada 6-13 November 2023 juga mencatat elektabilitas Ganjar-Mahfud berbanding terbalik dengan Anies-Muhaimin yang mulai merangkak naik. Pada Oktober 2023, elektabilitas Ganjar-Mahfud sebesar 36,9 persen, lalu pada November 2023 hanya 28,6 persen. Di sisi lain, elektabilitas Anies-Muhaimin pada Oktober 2023 sebesar 8,8 persen, lalu pada November 2023 melonjak menjadi 20,3 persen.

Sumber: republika
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita