Bicara Pakai Bahasa Inggris, Jokowi Tawarkan Warga Singapura Tinggal di IKN Nusantara

Bicara Pakai Bahasa Inggris, Jokowi Tawarkan Warga Singapura Tinggal di IKN Nusantara

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Presiden Joko Widodo atau Jokowi mempromosikan IKN Nusantara akan menjadi kota yang nyaman untuk ditinggali dan berbisnis. Jokowi mengajak audiens yang hadir pada acara Ecosperity Week di Singapura untuk tinggal di Ibu Kota Negara Nusantara, Kalimantan Timur.

Ini dikarenakan harga rumah di Singapura sudah sangat mahal beda dengan di Kaltim.

Mulanya, dengan menggunakan bahasa Inggris, Jokowi menyinggung harga rumah di Singapura yang terus meningkat.

"Saya juga tahu harga rumah di sini telah naik sangat tinggi. Mungkin tinggal di Nusantara bisa jadi pilihan," kata Jokowi seperti disaksikan dalam tayangan virtual melalui akun YouTube Sekretariat Presiden di Jakarta, Rabu (7/6/2023).

Pembangunan IKN Nusantara kata Jokowi, sedang berjalan. Menurutnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan dan penyediaan air minum, serta pembangunan fisik di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan akan selesai tahun 2024 menggunakan APBN.

Selain itu Pemerintah Indonesia kata Jokowi, juga menawarkan pembiayaan melalui investasi swasta sebanyak 300 paket investasi di berbagai bidang, seperti perumahan, transportasi, energi dan teknologi.

"Untuk sektor swasta di fase awal, kami telah menyiapkan 300 paket investasi dengan nilai total 2,6 miliar dolar (AS) dalam berbagai bidang, perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya," kata Jokowi.

Lebih lanjut, Kepala Negara juga memastikan investasi di IKN akan terus aman dan berlanjut siapapun Presiden Indonesia hasil Pemilu 2024 mendatang.

"Jadi saya sarankan jangan menunggu terlalu lama. Jangan, hanya duduk dan menonton. Ini peluang emas yang sangat menarik di Indonesia yang kalian semua bisa jadi bagian," katanya.

Diketahui, acara tersebut dihadiari oleh para pemimpin bisnis global, pembuat kebijakan, investor dan masyarakat sipil dari berbagai industri guna membahas aksi iklim transformasional. (Antara)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita