GELORA.CO - Makin ngawur, Imam Besar Habib Muhammad Rizieq Shihab sampai geram dengan tingkah Pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al Zaytun, Panji Gumilang yang menyebut Indonesia tanah suci dan melarang masyarakat pergi ke Mekah.
Kontroversi yang diciptakan Panji Gumilang seakan tak pernah ada habisnya. Baru-baru ini Panji Gumilang kembali membuat kegaduhan dengan menyamakan Indonesia dengan Tanah Suci Mekkah.
Pernyataan itupun memancing reaksi dari Imam Besar Al Habib Rizieq Shihab. Bahkan, Habib Rizieq terlihat sangat geram dengan pernyataan yang dinilai, sama sekali tak dipikirkan menggunakan otak.
"Eehh kalau mau ngomong mikir dulu," tegas Habib Rizieq, dikutip akun youtube @amarmarufnahimunkar.
Habib Rizieq menegaskan, Allah SWT menciptakan mulut dengam posisi dibawah otak, dengan tujuan agar manusia selalu berfikir sebelum mengeluarkan ucapan.
"Allah kasih mulut dibawah otak artinya disuruh mikir sebelum ngomong. Jangan ngomong dulu baru mikir," timpal Habib Rizieq.
Lanjut Habib Rizieq, kalau orang ngomong dulu baru mikir, itu sama saja mikirnya menggunakan dengkul alias ngomongnya tanpa memakai akal dan pikiran.
"Itu sama saja abis ngomong mikirnya pakai dengkul," cetus Habib Rizieq.
Untuk itu, Habib Rizieq mengingtkan agar hendaknya takut kepada Allah SWT dalam masalah perkataan.
Karena, dengan perkataan itulah yang bisa menjerumuskan seseorang dalam kemurkaan Allah SWT.
"Ittaqullah. Takutlah kepada Allah," imbuh Habib Rizieq.
Sebelumnya, Panji Gumilang mengatakan bahwa Indonesia sama halnya dengan Tanah Suci Mekkah. Bahkan, orang yang tidak percaya Indonesia memiliki tanah yang suci berarti orang tersebut tak memahami makna dari lagu Indonesia Raya 3 Stanza.
Tak hanya itu, Panji Gumilang juga menyampaikan kepada masyarakat tak perlu jauh-jauh berangkat haji atauoun umrah ke Tanah Suci Mekkah. Karena, untuk melakukan ibadah seperti salat cukup di Indonesia saja.
"Banyak orang Indonesia yang salah memahami makna tanah suci. Indonesia ini tanah suci. Hidup dan matimu harus di Indonesia ini," ucap Panji Gumilang. *
Sumber: sumeks