GELORA.CO - Pengerjaan infrastruktur di sejumlah kawasan di Pemda Lampung dikebut oleh pemerintah daerah setempat setelah sejumlah ruas jalan yang rusak parah dikritik keras tiktoker Bima Yudho.
Banyak pihaknya yang menyebut kondisi jalan di Lampung jauh dari kata layak, sebab kerusakan parah berupa lubang -lubang besar dan genangan lumpur membuat penampakan jalan itu layaknya seperti kubangan kerbau.
Salah satu ruas jalan yang mendapat penangan dari Gubernur Arinal Djunaidi usai kritikan keras dari Bima viral adalah ruas jalan Kampung Restu Baru, Kecamatan Rumbia. Namun sayangnya proyek perbaikan jalan itu terkesan dikerjakan secara asal-asalan. Buktinya baru dua hari diperbaiki, ruas jalan ini kembali mengalami kerusakan.
Hal ini diketahui dari cuitan seorang pengguna twitter dengan nama akun @Heraloebss. Netizen ini membagikan sebuah video yang yang merekam kerusakan jalan yang baru diperbaiki tersebut.
“Di kampung Restu Baru, Kecamatan Rumbia, jalan hotmix baru selesai dua hari namun aspalnya sudah rontok,” kata perekam video tersebut dilansir Populis.id Sabtu (22/4/2023).
Perekam video itu mengatakan, kerusakan jalan itu bukan disebabkan karena kendaran-kendaraan berat yang melewati lokasi tersebut, namun karena kualitas proyek yang terlampau asal-asalan.
“Pengaspalan hotmix baru selesai dua hari, ternyata kondisi jalan sudah rusak. Aspal mengelupas, mudah rontok dan tidak kuat menahan beban. Padahal jalanan ini baru dilewati kendaraan roda dua. Warga tidak dapat membayangkan tingkat kerusakan jika dilewati kendaraan roda empat,” tuturnya.
Perekam video itu mengaku tidak heran kualitas jalan tersebut, sebab proyek perbaikan itu dikebut hanya dalam semalam tanpa adanya perencanaan matang.
“Pengaspalan selesai dalam tempo satu malam, alat berat sudah meninggalkan lokasi. Warga bingung karena proyek jalan tanpa plang anggaran spesifikasi maupun anggaran tidak diketahui sama sekali.” tegasnya.
Perekam video itu lantas menjelaskan pernyataan Wakil Gubernur Lampung Chusnunia terkait pengaspalan jalan tersebut. Dia mengatakan, total anggaran secara keseluruhan yang dikeluarkan untuk proyek itu mencapai Rp100 Miliar.
“Jadi habis 100 miliar dari ruas Kota Gajah ke arah Rumbia ke Simpang Randu, jadi Simpang Randu ke arah Rumbia nya dapat sekitar 50 (miliar)” ucapnya.
Dalam unggahan ini netizen @Heraloebss meminta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera turun tangan untuk menindaklanjuti proyek pengaspalan ini. Kerja Pemda Lampung menurutnya terlalu asal-asalan dan terkesan hanya membuang-buang anggaran.
“Sekalinya kerja asal-asalan.. orang-orang di @KPK_RI jangan diam kalo sudah begini, habis lebaran musti silaturahmi ke Lampung,” tulisnya.
Sumber: populis.