Oknum Satlantas Janji Bongkar Kasus Penggelapan Pajak Sebelum Tewas, Sempat Diancam Kapolres

Oknum Satlantas Janji Bongkar Kasus Penggelapan Pajak Sebelum Tewas, Sempat Diancam Kapolres

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Bripka Arfan Saragih berjanji akan membongkar kasus dugaan penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan, Sumatera Utara.

Namun, itikad tersebut batal lantaran Bripka Arfan Saragih tewas diduga bunuh diri sebelum niatnya terlaksana.

Hal tersebut diutarakan kuasa hukum Bripka AS, Fridolin Siahaan saat ditemui awak media di Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat (24/3/2023).

Diketahui, Polisi mulai menyelidiki penggelapan  pajak Rp 2, 5 Miliar yang dilakukan Arfan dan sejumlah pegawai Bapenda.

“Kami ingin gerak cepat juga. Kami tidak ingin menutupi penggelapan pajak tersebut, karena janji almarhum dia ingin membuka apa dan siapa saja di dalam kasus penggelapan pajak ini,” ujarnya.

Selain itu, Fridolin menilai kematian kliennya untuk menutupi mata rantai kasus pengelapan pajak di UPT Samsat Pangururan.

“Kami patut menduga, jangan-jangan beliau (Bripka Arfan Saragih) meninggal untuk menutup mata rantai penggelapan pajak di UPT Samsat Pangururan,” ujarnya.

Sementara itu, keluarga Bripka Arfan Saragih melayangkan laporan untuk pengusutan kasus penggelapan ke Polres Samosir.

Namun, hingga kini kasus tersebut masih dalam tahap penyidikan.

Sempat Diancam Kapolres

Istri almarhum Bripka Arfan Saragih, Jeni Irene Simorangkir, mengaku suaminya sempat mendapatkan ancaman dari atasannya sebelum dikabarkan meninggal dunia karena diduga meminum racun sianida.

Disebutkan Jeni, adapun orang yang mengancam suaminya adalah Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

Sebelum tragedi nahas yang menimpa suaminya ini, kata Jeni, Arfan sempat bercerita kepada dirinya soal ancaman dari Kapolres Samosir.

"(Soal) ancaman, almarhum pernah bilang (pengancam) akan membuat anak dan istri menderita dan saya yakini itu benar."

"(Suami saya dapat ancaman) dari Bapak Kapolres Samosir," kata Jeni dikutip dari Kompas Tv.

Sebagai seorang istri yang ditinggalkan, Jeni sempat syok dan kaget.

Pasalnya, tidak hanya soal anak, Jeni juga merasa heran soal penyebab kematian suaminya, Arfan Saragih.

"Saya merasa sedih karena almarhum sudah berjuang dan beritikad baik (menebus kesalahannya) tapi kenapa malah seperti ini, kalaupun suami saya memang bersalah, janganlah seperti ini caranya, karena anak-anak masih punya masa depan."

"Saya tak tahu lagi apa yang harus saya katakan, saya merasa terpukul dengan kejadian ini. Ini pun mereka (pihak kepolisian) mengatakan (penyebab kematian Arfan Saragih) karena minum sianida, ini seperti terlalu banyak drama," tegas Jeni.

Jenny meragukan penyebab kematian suaminya yang disebut tewas bunuh diri adalah karena meminum cairan sianida.

Dikutip dari YouTube Tribun MedanTV, dikatakan Jeni, dugaan pengancaman terjadi pada 23 Januari 2023 lalu.

Saat itu, kata Jenni, suaminya sedang dipanggil Kapolres Samosir, AKBP Yogie Hardiman.

"Tanggal 23 (Januari 2023) setelah apel, katanya bapak Kapolres menyita handphonenya," ujar Jeni.

Ketika dipanggil untuk menghadap Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman, Bripka Arfan lalu ditantang.

"Bapak Kapolres bilang sama almarhum terkait dengan masalah (penggelapan pajak) ini dia bilang 'Bakingmu siapa, selama bintang satu, ataupun jenderal bintang dua, saya tidak takut, kalau bintang tiga baru takut'," ujar Jeni, Selasa (21/3/2023) menirukan cerita dari Bripka Arfan.

Tak cuma menantang, AKBP Yogie Hardiman juga disebut berulang kali menyatakan akan membuat sengsara keluarga Bripka Arfan Saragih.

Ditemukan Tewas 

Sebelumnya, Bripka Arfan Saragih yang merupakan seorang anggota Satlantas Polres Samosir ditemukan tewas usai diduga bunuh diri dengan meminum racun sianida.

Aksi bunuh diri Bripka Arfan disebut-sebut lantaran frustasi ketahuan menggelapkan uang pajak kendaraan motor dari ratusan warga Samosir.

Adapun jumlah nominal total uang pajak yakni sebanyak Rp 2,5 miliar.

Pada 6 Februari lalu, ia ditemukan tewas di tebing curam Dusun Simullop, Desa Siogung Ogung, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir oleh sesama rekan polisi.

Dari lokasi temuan mayat Bripka Arfan, Polisi menemukan sebuah botol minuman bersoda yang diduga telah dicampur dengan racun sianida.

Tidak jauh dari tubuh korban ditemukan tas berwarna hitam merk Asus yang didalamya terdapat 19 BPKB dan 25 STNK.

Ada Luka Bakar di Leher, Kepala Belakang Lunak

Kematian Anggota Sat Lantas Polres Samosir Bripka Arfan Saragih masih menjadi misteri, terutama bagi keluarga.

Jenazah Bripka Arfan Saragih sebelumnya sudah dimakamkan di kampung halamannya di Dusun Pagar Janji, Mariahbuttu, Silau Kahean, Simalungun, pada 8 Februari 2023 sekira pukul 22.00 WIB.

Saat keluarga mendatangi Polres Samosir, mereka masih belum percaya dengan hasil autopsi jenazah korban yang mengatakan bahwa ada sianida di dalam tubuh Bripka Arfan Saragih.

Ayah Bripka Arfan Saragih, Fince Saragih belum yakin anaknya itu bunuh diri dengan meminum racun, seperti yang disampaikan Kapolres Samosir AKBP Yogie Hardiman.

Sebelum dimakamkan, Fince sempat menemukan sejumlah kejanggalan di tubuh anaknya.

Pertama bagian kepala belakang yang melunak.

Lalu di bagian leher Bripka Arfan Saragih terdapat luka tusuk dan seperti terbakar.

Sumber: tribunnews
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita