Melongo, Harga Tas Hermes Istri Pejabat Dishub DKI Beda Tipis dari LHKPN

Melongo, Harga Tas Hermes Istri Pejabat Dishub DKI Beda Tipis dari LHKPN

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Massdes Arouffy, tengah disorot oleh masyarakat. Ini tak terlepas dari aksi istri dan anaknya pamer tas mewah di media sosial.

Melansir dari unggahan akun Twitter bernama @PartaiSocmed, disebutkan bahwa istri dari Massdes Arouffy membawa tas mewah merek Hermes Birkin Crocodile dengan harga yang fantastis, yakni Rp 1,5 miliar.

Harga tas mewah yang ditenteng istri Arouffy itu sukar dipercaya. Pasalnya, harga tas tersebut hanya beda tipis dengan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik Massdes Arouffy.

Berdasarkan LHKPN yang dilaporkan Arouff Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ia memiliki harta kekayaan senilai Rp 1.873.491.712 atau Rp 1,8 miliar.

Tidak hanya sang istri, putri dari pejabat Dishub DKI Jakarta Massdes Arouffy juga meniru jejak sang ibu dengan memamerkan tas mewah keluaran Gucci. Tas dengan nama Gucci GG Marmont Mini Top Handle Bag itu harganya ditaksir mencapai 1.690 poundsterling atau mencapai Rp 27,5 juta.

Selain itu, putri Arouffy juga memiliki koleksi tas mewah lainnya. Sebut saja tas Balenciaga Classic Metalic Edge Mini City Black yang harganya Rp 17,6 juta. Lalu tas Micro Dior or Lady Dior Bag dengan harga jual Rp 60,5 juta.

Ditambah tas merek Gucci GG Marmont Small Matelasse Shoulder Bag yang juga pernah dipakainya, di mana harganya mencapai 2.000 ribu Euro atau sekitar Rp 32 juta.

Meski demikian, warganet hingga kini masih memperdebatkan keaslian barang-barang mewah yang dimiliki istri pejabat Dishub DKI Jakarta itu. Ini karena beberapa tas yang dipamerkan dinilai sangat langka, dan tidak sembarang orang bisa mendapatkannya meski memiliki uang.

Hal itu pun membuat beberapa warganet menebak tas-tas mewah yang dipamerkan anggota keluarga pejabat Dishub DKI itu merupakan barang palsu (KW) premium atau hasil sewa.

Sumber: suara

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA