Janji Sesama Lelaki, Nasihat Freddy Budiman Kepada Sang Anak Terngiang Sepanjang Masa, Ini Pesannya

Janji Sesama Lelaki, Nasihat Freddy Budiman Kepada Sang Anak Terngiang Sepanjang Masa, Ini Pesannya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  – Freddy Budiman kembali dibicarakan oleh publik setelah Ferdy Sambo dijatuhkan vonis mati atas kasus pembunuhan berencana Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat.  

Hal tersebut menyebabkan Freddy Budiman kembali jadi perbincangan lantaran ia merupakan terpidana mati yang dieksekusi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan atas kasus penyelundupan narkoba. 

Jika diingat kembali, Freddy Budiman telah terbukti menyelundupkan 1.4 juta pil ekstasi dari China. 

Meski ditahan, nampaknya ia tak jera dan masih menjalankan ‘bisnis haram’ tersebut dari dalam penjara. Tak tanggung-tanggung, sebelum ia  menjadi gembong narkoba, ternyata Freddy Budiman merupakan seorang bos pencopet di Surabaya sejak tahun 1990-an. 

Aksi kriminalnya itu pun merambah ke ibukota hingga dirinya berujung terjun ke bisnis narkoba pada tahun 2000-an. 

Namun, kisah menarik diungkapkan oleh sang anak, Fikri Budiman mengenai sosok ayahnya tersebut. Dibalik sosok bringas ayahnya tersebut, ia mengungkapkan sisi yang berbeda dari Freddy Budiman. 

Seperti apa sisi baik seorang ayah, Freddy Budiman kepada anaknya, Fikri Budiman yang tak terlupakan hingga saat-saat dirinya akan di eksekusi. Simak informasinya berikut ini. Jejak Kriminal Freddy Budiman Freddy Budiman pertama kali ditangkap atas kasus pengedaran narkoba pada tahun 2009. 

Dia terbukti memiliki 500 gram sabu-sabu dan menerima vonis hukuman 3 tahun penjara. Masih belum jera, Freddy Budiman kembali berulah mengedarkan narkoba. Pada tahun 2011, dia tertangkap memiliki 27 gram sabu-sabu, 300 gram heroin hingga 450 gram bahan untuk membuat pil ekstasi. 

Kali ini Freddy divonis 18 tahun penjara. Namun, dibalik jeruji besi LP Cipinang, Jakarta Timur, Freddy Budiman masih menjalankan bisnis haram tersebut. 

Dia menyelundupkan 1,4 juta pil ekstasi dari China yang rencananya didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia. Akhir dari kasus kriminalnya, Freddy Budiman divonis hukuman mati dalam sidang yang digelar pada 15 Juli 2013. 

 Salah satu anak Freddy Budiman yakni Fikri Budiman buka suara soal eksekusi mati sang ayah. Dilansir dari Youtube Gritte Agatha, Fikri bercerita dirinya sempat mengunjungi sel ayahnya sebelum dieksekusi mati.

Diketahui, sebelum dieksekusi Freddy Budiman sempat meminta untuk bertemu dengan anggota keluarganya. Fikri mengungkapkan saat ditemui, sang ayah tak menunjukkan raut wajah yang sedih. 

Dia justru bersenda gurau.  “Pokoknya masih bercanda kaya gitu, kaya bukan orang mau dieksekusi mati gitu, lho. Orang mau meninggal kan gimana sih rasanya kalau kita bayangin itu. 

Gue ngeliat sendiri kalau dia itu gak ada rasa kesedihan. Bener-bener masih bercanda aja itu,” kata Fikri Budiman. 

Fikri lalu bercerita bahwa sang ayah, Freddy Budiman sempat menyampaikan wejangan alias pesan yang selalu diingat dirinya saat menghadapi masa sulit. 

“Hal yang membuat gua kuat sampai sekarang, pesan papa waktu itu adalah: dedek boleh sekarang nangis sebanyak-banyaknya,” ungkap Fikri Budiman.

 “Keluarin aja semua tangisan, semua kesedihan dedek keluarin sekarang, setelah papa udah gak ada, setelah dedek keluar dari lapas ini, dedek udah gak boleh lagi nangis,” sambungnya. 

Fikri yang kerap dipanggil ‘dedek’ mengingat betul pesan Freddy Budiman untuk menjadi laki-laki yang kuat. “Dedek harus jadi laki-laki yang kuat, jadi laki-laki yang punya mental yang kuat dan bisa berjuang di kehidupan ini,” ujar Fikri.  

Freddy Budiman berujung di tahan di Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. 

Dilansir dari wawancara eksklusif Program Telusur yang diunggah kanal Youtube tvOne, Freddy Budiman mengakui penyesalannya telah menjadi gembong narkoba. 

Bahkan, dirinya sempat berpikir untuk melakukan bunuh diri. "Kalau saya tersiksa sih tidak begitu juga, yang saya harapkan dari Lapas Batu saya hanya dimanusiakan disitu," kata Freddy Budiman. "Setelah masa orientasi saya jalani, masalah pelanggaran saya jalani F1,F2. 

Saya minta keadilan juga waktu di lapas batu," lanjutnya. Freddy Budiman mengungkapkan dirinya mendapatkan keamanan yang super ketat. 

Dia hanya diberikan selembar baju dan celana, serta tidak diperbolehkan bertemu dengan siapa pun. "Hanya selembar baju, selembar celana. Itu selama 20 harian saya jalan. Saat itu saya sendirian dan pintu yang berlapis-lapis ya, tanpa dipertemukan sama orang, siapapun. 

Sampai keluarga saya juga berkunjung tidak bisa bertemu," ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Freddy Budiman juga menekankan bahwa dia tak ingin anaknya mengikuti jejak terjun ke bisnis narkoba. 

Diketahui, salah satu anaknya yang cukup disorot yaitu Fikri Budiman (24). "Dan saya menekan diri saya untuk tidak memberitahu ini narkoba kepada anak-anak saya. 

Karena saya tahu gimana narkoba itu dahsyatnya kekuatan dia untuk merusak orang," kata Freddy. "Dari sisi itu saya ambil hikmahnya bahwa anak tidak boleh tahu saya dihukum, dan jangan sampai tahu," sambungnya. 

Selain itu, Freddy Budiman berharap bahwa anak-anaknya bisa menjadi kebanggaan untuk dirinya sendiri. "Saya ingin mereka menjadi kebanggaan untuk saya, walaupun dalam hati saya begini. Saya bersyukur sama keluarga saya," ujarnya. 

Bagi Freddy Budiman, meski dirinya menjadi bos pencopet bahkan gembong narkoba. Ia sama sekali tidak membiarkan anaknya menjadi seperti dirinya.

Sumber: tvOne
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita