Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Benny K Harman: Demi Tunda Pemilu hingga Melanggengkan Kekuasaan

Ada Menko Ingin Ubah Konstitusi, Benny K Harman: Demi Tunda Pemilu hingga Melanggengkan Kekuasaan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Anggota Komisi III DPR Fraksi Partai Demokrat, Benny K Harman menyoroti pernyataan dari Bakal calon presiden (Bacapres) Anies Baswedan yang menyebut ada menteri koordinator (menko) yang ingin mengubah konstitusi Indonesia. 

Hal tersebut ditanggapi Benny Harman melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Benny Harman mengatakan bahwa terkait ada yang mengubah konstirusi, hal itu pada umumnya terjadi di negara ototiter.

Benny Harman juga membeberkan konsitusi yang diubah itu demi tunda pemilu hingga terkait melanggengkan kekuasaan.

"Kemungkinan seperti ini bisa terjadi dan umumnya terjadi di negara- negara otoriter. Konstitusi diubah untuk tunda Pemilu, perpanjang masa jabatan presiden, dnA melanggengkan kekuasaan. Para akademisi dibungkam, pengusaha diancam, dan tokoh oposisi dipenjara. Semoga bukan di negeri ini," tutur Benny Harman dikutip WE NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Jumat (17/3).


Sementara itu, pernyatan Anies itu disampaikannya dalam acara 'Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Tokoh KAHMI' yang digelar KAHMI Jaya di Ancol, Jakarta, Kamis (16/3) malam.

"Kok, ada orang yang berada dalam posisi kunci, Menko, mengatakan mengubah konstitusi dengan jumlah orang berapa banyak yang mau mendukung," kata Anies dikutip dari CNN.

Meski demikian, Anies tak menyebut Menko apa yang ingin mengubah konstitusi tersebut.

Ia mengaku tak bisa membayangkan petinggi negeri ini mengatakan ingin mengubah konstitusi secara terang-terangan. Ia menilai bila ada pendapat kontroversial seperti demikian, pasti diutarakan di ruang tertutup.

Anies menilai kondisi seperti demikian bukan menunjukkan kualitas demokrasi Indonesia yang alami penurunan. Baginya, kondisi ini terjadi ketika orang yang tidak punya komitmen terhadap demokrasi makin berani mengutarakan pikirannya secara terbuka.

"Ini bukan menurun kualitas demokrasi, tapi orang yang tidak komit pada demokrasi makin berani ungkapkan pikirannya terbuka," kata Anies.

"Jadi tak tabu. Ini yang harus dilawan. Kenapa? Ini bukan melawan orang, tapi menyelamatkan semangat reformasi yang kita lakukan tahun 1998. Jadi kita jaga itu. Karena kalau tidak maka akan rusak," imbuh Anies.

Selain itu, melihat kondisi tersebut, Anies pun menilai seharusnya aturan main yang dibuat harus dihormati dan dijaga. Bila kondisi ini dijaga, ia optimistis kondisi bisa lebih baik ke depannya.

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita