Wamendes Klaim Tak Ada Desa Miskin di Indonesia, Pengamat: Dasar Menteri Buta!

Wamendes Klaim Tak Ada Desa Miskin di Indonesia, Pengamat: Dasar Menteri Buta!

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti klaim dari Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi yang menyebut tak ada desa miskin di Indonesia.

Hal tersebut ditanggapi Gigin Praginanto melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Gigin Praginanto menyinggung persoalan angka stunting atau gangguan pertumbuhan pada balita.

Gigin Praginanto juga geram dengan klaim dari Budi Arie tersebut.

"Lalu para balita stunting bukan penduduk desa ya. Kaum miskin yang terpaksa bekerja serabutan di perkotaan tidak datang dari desa. Dasar menteri buta!," ujar Gigin Praginanto dikutip NewsWorthy dari akun Twitter pribadi miliknya, Kamis (9/2).

Sementara itu, klaim dari Budi Arie itu disampaikan di sela-sela kunjungannya di kawasan Teba Majelangu, Kertalangu, Denpasar, Bali.

"Saya ini aliran yang tidak percaya ada desa miskin di Indonesia. Yang ada adalah desa yang belum menemukan potensi yang dimilikinya dan bagaimana mengelola potensinya," tutur Budi Arie.

Menurut Budi Arie, dalam mengetahui potensi desa haruslah warga desanya sendiri yang mencari tahu. Selain itu, warga juga dituntut untuk memiliki ide-ide kreatif dalam pengembangan potensi suatu desa.

"Saya lihat ketika keliling Indonesia tidak ada yang susah, harusnya ya. Yang penting semangat dan optimis dari warga desa, perbekel, direktur, lalu dengan dukungan sekda, camat dan semuanya saya yakin Indonesia ini jadi negara besar," ungkapnya.

Dirinya pun kemudian menyinggung tentang Bali yang dianggapnya memiliki banyak SDM kreatif.

"Makanya kalau ada lomba-lomba saya takut banget dan kalau bisa jangan Bali dululah karena Bali pasti juara lagi. Bali itu sudah terkenal di seluruh dunia dan kalau ada lomba-lomba, Bali selalu nomor 1 atau 2," imbuh Budi Arie.

Sumber: newsworthy

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita