Pantes Karir Politik Prabowo dan Sandi Disebut Bakal Berakhir Usai Serang Anies, Ini Kesalahannya

Pantes Karir Politik Prabowo dan Sandi Disebut Bakal Berakhir Usai Serang Anies, Ini Kesalahannya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat kebijakan publik Gigin Praginanto menyoroti karir politik Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno yang terancam berakhir usai penyerangan terhadap Anies Baswedan.

Menurut Gigin Praginanto, kesalahan dari penyerangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno kepada Anies Baswedan adalah karena senjata yang digunakan mengarah pada wajah sendiri.

"Mereka menyerang lawan memakai senjata yang larasnya mengarah ke muka sendiri," ungkapnya dikutip NewsWorthy dari Twitter @giginpraginanto, Jumat (10/2).

Sebelumnya, Prabowo dituding menyerang bakal capres NasDem itu menggunakan perjanjian tertulis yang pernah disepakati keduanya saat pemilihan kepala daerah atau Pilkada DKI 2017.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengaku menyimpan barang bukti perjanjian tertulis antara Anies dan Prabowo yang sempat dibongkar oleh Sandiaga Uno. Meski begitu, ia menyebut saat ini tak akan membeberkan isinya ke publik.

Namun, Dasco mengakui tak menutup kemungkinan suatu saat isi perjanjian itu akan dibuka. Hal ini bergantung pada perkembangan situasi politik ke depan.

"Nanti di kesempatan lain, ya, lihat perkembangan lah nanti apakah kita kemudian akan cerita sedikit atau bagaimana," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (31/1/2023).

Kemudian terkait dengan penyerangan yang dilakukan Sandiaga Uno kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu yaitu perihal utang-piutang ketika Pilkada DKI 2017.

Wakil Ketua Umum Golkar Erwin Aksa menceritakan ada perjanjian utang-piutang antara mantan pasangan calon (paslon) di Pilkada DKI 2017, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

Erwin Aksa mengatakan Anies meneken surat meminjam uang mencapai Rp50 miliar dalam perjanjian dengan Sandiaga.

Erwin Aksa, pendukung duet Anies-Sandi di Pilkada DKI lalu, menceritakan uang tersebut dibutuhkan agar roda logistik lancar dalam memenangkan Pilgub DKI 2017. 

Erwin mengatakan surat perjanjian utang-piutang ini disusun oleh Rikrik Rizkiyana, pengacara Sandiaga saat itu.

"Itu memang waktu putaran pertama, ya. Logistik juga susah. Jadi, ya, yang punya logistik kan Sandi. Sandi kan banyak saham, likuiditas bagus, dan sebagainya. Ya ada perjanjian satu lagi, yang saya kira itu yang ada di Pak Rikrik itu," kata Erwin dalam wawancara di akun YouTube Akbar Faizal dikutip Rabu (8/2/2023).

Sumber: newsworthy
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita