Kronologi Pesawat Susi Air yang Diduga Dibakar di Bandara Paro Nduga Papua Versi Kemenhub

Kronologi Pesawat Susi Air yang Diduga Dibakar di Bandara Paro Nduga Papua Versi Kemenhub

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO  - Direktorat Jenderal Perhubungan Kementerian Perhubungan mengakui adanya penyerangan terhadap  pesawat milik maskapai Susi Air di Bandara Paro, Nduga, Papua. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (7/2) pukul 06.17 LT.

Seperti dikutip dari keterangan tertulis Kemenhub, Berdasarkan laporan, pesawat PK-BVY rute penerbangan perintis Timika - Paro terbang secara normal dari Bandara Timika pukul 05.30  dan mendarat pada pukul 06.17  di Lapangan Terbang Paro.

Lalu beberapa jam kemudian, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari Kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak dan dibakar. Selain itu, kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian.

Atas insiden itu, Dirjen Hubud berkoordinasi dengan keamanan TNI AU. Seterusnya, pihak YNI AU akan terbang kembali melintasi Lapangan Terbang Paro untuk membantu observasi keadaan di lokasi kejadian.


"Ditjen Hubud memerintahkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke terus memonitor dan  menyampaikan kondisi terkini pada kesempatan pertama," ujar Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati dalam keterangannya, Selasa (7/2/2023).

Sebelumnya, Sebuah Pesawat Susi Air diduga terbakar setelah mendarat di Bandara Paro Nduga, Papua. Pesawat dengan nomor registrasi PK-BVY terbang pada pagi hari ini (7/2/2023) melakukan penerbangan dengan rute Timika-Paro.


Menurut informasi dari manajemen Susi Air, Selasa (7/2/2023), ini pesawat terbang dengan lancar dari Timika ke Paro. Dari data, GPS pesawat mendarat di Paro.


Hanya saja, setelah landing Pilot terus melanjutkan laju pesawat tersebut sepanjang 1 km dari landasan pacu.

"Pesawat kita PK-BVY, tadi pagi terbang Timika ke Paro. Dari data GPS landing di Paro. Tapi terus pilot jalan terus 1 km dari airstrip," tulis manajemen Susi Air seperti dikutip, Selasa (7/2/2023).

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita