Beri Klarifikasi, Gibran Minta Warga Solo Tidak Panik, yang Ditangkap Polisi Arab Saudi Bukan Dirinya

Beri Klarifikasi, Gibran Minta Warga Solo Tidak Panik, yang Ditangkap Polisi Arab Saudi Bukan Dirinya

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memberikan klarifikasi terhadap pemberitaan yang ramai menyebut nama Gibran ditangkap polisi Arab Saudi. 

Dalam narasinya memang benar nama Gibran ditangkap polidi di Arab Saudi. Namun, bukan Gibran putra bungsu Presiden Jokowi yang saat ini menjabat sebagai Wali Kota Solo. 

"Mohon izinkan saya untuk klarifikasi mengenai pemberitaan di beberapa media. Melalui postingan ini, ingin mengklarifikasi bahwa Gibran yang dimaksud di berita itu bukan saya melainkan Gibran putra Ketua DPRD Karawang yang membentangkan bendera 
@PDemokrat di Masjid Nabawi," tulis Wali Kota Solo dikutip dari akun twitternya pada Sabtu (11/2/2023).

Ia meminta warga Kota Solo untuk tidak panik mendengar kabar Gibran ditangkap polisi tersebut. 


"Sekali lagi, melalui postingan ini saya mengimbau agar masyarakat, khususnya Warga Solo untuk tidak panik atas pemberitaan ini. Terima kasih. Mohon maaf apabila kurang berkenan," tulis Gibran. 

Gibran Putra Ketua DPRD Karawang


Sebelumnya diberitakan Gibran, putra Ketua DPRD Kabupaten Karawang Budianto, ditangkap askar atau polisi Kerajaan Arab Saudi di Madinah.


Hal itu lantaran Gibran nekat mengibarkan bendera Partai Demokrat di salah satu tempat suci umat Islam tersebut.

Kabar penangkapan Gibran oleh polisi Arab Saudi sendiri diungkapkan kawan separtai sang ayah, Abas Hadi Mulyana.


Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Karawang itu mengatakan, Gibran ditangkap saat umrah bersama sejumlah legislator serta pengurus DPC partai.

“Gibran ditangkap polisi di Madinah. Tapi kira-kira hari Minggu lalu,” kata Abas, Rabu (8/2/2023).

Abas menuturkan, Gibran ditangkap gara-gara mengibarkan bendera Partai Demokrat di depan Masjid Nabawi.


“Dia pengin foto saat mengibarkan bendera,” kata Abas.

Abas mengatakan, Gibran mempunyai dasar kuat mengibarkan bendera Partai Demokrat di depan Masjid Nabawi.

Kata Abas, anak kawan separtainya itu mengibarkan bendera Demokrat sebagai simbolisasi rasa syukur karena keberhasilan orangtuanya.

“Ayahnya sukses menjadi Ketua DPRD Karawang, mewakili Fraksi Demokrat.”

Abas mengatakan ungkapan rasa syukur Gibran itu ternyata dinilai melanggar aturan Kerajaan Arab Saudi yang tegas tidak membolehkan para peziarah membawa atau mamerkan simbol-simbol lain selain Islam.

“Awalnya sih saya mau foto juga pakai bendera Demokrat. Tapi keburu Gibran duluan,” kata Abas.


Namun, Abas memastikan Gibran kini sudah dibebaskan dan segera pulang ke Indonesia.

“Jadwalnya hari ini pulang ke Tanah Air,” kata dia. 

Sumber: suara
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita