Obat Sirup Kembali Memakan Korban Puluhan Anak, Doc-1 Max Picu Penyakit Pernapasan Akut Hingga Kematian

Obat Sirup Kembali Memakan Korban Puluhan Anak, Doc-1 Max Picu Penyakit Pernapasan Akut Hingga Kematian

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Setelah dihebohkan dengan kasus gagal ginjal akut pada anak akibat adanya kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) ada obat sirup, kembali dilaporkan korban tewas akibat obat tersebut.

Obat sirup kembali memakan korban puluhan anak, di mana obat sirup Doc-1 Max picu penyakit pernapasan akut hingga kematian.

Piluhan anak di laoprkan meninggal dunia di Uzbekistan dan Gambia setelah mereka mengkonsumsi obat sirup buatan India.

Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengungkapkan bahwa sebanyak 18 anak di negara meninggal setelah mengonsumsi obat sirup buatan India Marion Biotech.

Sedangkan laporan dari Gambia mengungkapkan sedikitnya 70 anak meninggal dunia setelah meminum sirup obat batuk dan pilek yang dibuat oleh sebuah perusahaan India.

Pihak Kementerian Kesehatan Uzbekistan menjelaskan jika 18 dari 21 anak yang mengonsumsi sirup Doc-1 Max menderita penyakit pernapasan akut dan meninggal.

Obat tersebut di pasarkan untuk pengobatan gejala pilek dan flu.

Beberapa sirut diketahui mengandung etilen glikol, yang menurut kementerian adalah zat beracun. 

Kementerian Kesehatan menjelaskan jika sirup tersebut diimpor ke Uzbekistan oleh Quramax Medical.

Dalam menggunaan sirup untuk penggobatan, obat tersebut digunakan pada anak-anak tanpa tanpa resep dokter.

Sayangnya penggunaan obat tersebut digunakan dirumah dengan jumlah yang melebihi dosis standar untuk anak-anak.

Setelah mendapatkan laporan dari pemerintah Uzbekistan, Kementerian Kesehatan India pada Selasa melakukan inspeksi ke beberapa pabrik obat di seluruh negaranya.

Insperksi tersebut untuk memastikan standar kualitas dari obat yang diekspor ke berbagai negara.

Kematian di Uzbek sama halnya dengan apa yang terjadi di Gambia akibat mengkonsumsi obat batuk dan pilek sirup yang diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals New Delhi.

Sejauh ini India dikenal sebagai ‘apotek dunia’ dengan jumlah ekspor di bidang farmasi yang terus meningkat mencapai menjadi 24,5 miliar dolar Amerika 2021.

Akibat kejadian ini, Kementerian Kesehatan Uzbekistan mengatakan telah memecat tujuh karyawan akibat kelalaian yang tidak menganalisis kematian secara tepat waktu serta tidak mengambil tindakan yang diperlukan. 

Aselain itu Kementerian Kesehatan Uzbekistan juga telah menarik tablet dan sirup Doc-1 Max dari semua apotek.

Sumber: disway.

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA