Dulu Tertembak Peluru Lalu Gugur Berpangkat Sertu, Kini Pesohor Bisa Jadi Letkol Modal Sosmed

Dulu Tertembak Peluru Lalu Gugur Berpangkat Sertu, Kini Pesohor Bisa Jadi Letkol Modal Sosmed

Gelora News
facebook twitter whatsapp

GELORA.CO - Deddy Corbuzier diberi pangkat Letkol Tituler masih menuai perdebatan. Salah satu yang mencuat ke permukaan adalah soal kenapa Deddy Corbuzier langsung jadi Letkol, bukan sersan, kapten, atau mayor.

Hal itu dipertanyakan oleh Connie R. Bakrie seorang Analis Militer dan Pertahanan.

Connie menjadi narasumber dalam program channel YouTube Akbar Faizal Uncensored berjudul ‘Connie R. Bakrie: Pangkat Letkol Deddy Corbuzier untuk Kebutuhan Perang Seperti Apa?’.

Awalnya Akbar Faizal menunjukkan foto tangkapan layar (screenshot) uneg-unegnya di Twitter. Ia mencuit:

Bapak saya operasi militer di Irian Barat/Papua. Lengannya bengkok kena peluru. 

Operasi di Tim-Tim/Timor Leste. Dapat Bintang Seroja.

Hingga wafat berpangkat Sertu. Kami bangga padanya.

Dan, seorang pesohor tiba-tiba dapat pangkat Letkol dari Menhan Prabowo, panglima TNI dan Kasad. 

Negeri suka-suka.

Pangkat ‘Letkol Tituler’ Canda yang Berlebihan

Tak hanya satu cuitan, ia kembali ngetweet tentang psikologis pasukan TNI dan alasan pangkat Letkol Tituler adalah canda yang berlebihan. Berikut kicauannya:

Menjaga psikologis pasukan TNI di perbatasan-perbatasan negeri yang sepi, minimnya rumah TNI yang layak, purnawirawan TNI yang kesulitan bertahan hidup hingga ‘rasa tak adil’ perlakuan negara pada institusi lain sangat penting saat ini. 

Itu alasan kenapa pangkat ‘Letkol Tituler’ itu saya anggap canda yang berlebihan.

Akbar Faizal lalu meminta pendapat Connie R. Bakrie. Analis Militer dan Pertahanan ini kemudian menjelaskan beberapa poin.

“Di Undang-Undang 39 pasal 5 disampaikan bahwa inilah hanya ada pangkat efektif dan pangkat khusus, dan dia (Deddy Corbuzier) pangkat khusus. Pangkat yang diberikan kepada warga negara yang sepadan dengan jabatan prajurit yang dipangkunya,” kata Connie Bakrie.

“Artinya ini yang membawa saya bertanya, kenapa bukan sersan, bukan kapten, bukan mayor, langsung letkol? Kan harus ada ukurannya,” lanjutnya.

Connie heran ada hal mendesak apa terkait pemberian pangkat tinggi Letkol Tituler pada Deddy Corbuzier ini.

“Kenapa dengan waktu yang demikian pendek (singkat) ini ada urgensi apa ada kepentingan apa, kenapa setinggi itu pangkatnya?”

“Apakah Pak Deddy Corbuzier ini diangkat untuk menjadi komandan batalyon Instagram? Atau mau dibuat Puspen Sosmed, itukah urgensinya?” tanya Analis Militer ini.

Deddy Corbuzier Penting?

Sepenting apa Deddy Corbuzier sampai dapat pangkat Tituler? Pentingnya Deddy Corbuzier disampaikan Juru Bicara Menteri Pertahanan Dahnil Anzar Simanjuntak

Ia menyebut Deddy Corbuzier dibutuhkan untuk fungsi komunikasi Kementerian Pertahanan.

Adapun Dahnil menyebut penetapan pangkat sudah secara legal terpenuhi dan tidak melanggar apapun.

Hal itu disampaikan Dahnil Anzar saat mendapat pertanyaan dalam program Sapa Indonesia Malam Kompas TV yang tayang di YouTube. 

“Ini benar adalah usulan Kementerian Pertahanan kepada Panglima TNI? Dan Prosesnya bagaimana?” tanya pembawa acara.

Jubir Menhan ini lalu membenarkan hal tersebut.

“Ini betul diusulkan oleh Kementerian Pertahanan kepada Panglima TNI tentu atas persetujuan dari kepala staf bahwa Deddy Corbuzier di bawah staf dalam hal ini TNI AD,” kata Dahnil Anzar seperti dikutip dari YouTube KompasTV Kamis (15/12/2022).

Dahnil juga menjelaskan bahwa penganugerahan pangkat Tituler kepada Deddy Corbuzier ini tidak melanggar apapun.

“Yang kedua secara legal sudah terpenuhi tidak ada yang dilanggar. Jadi kepangkatan Tituler ini adalah hal yang biasa meskipun jarang dibahas di publik,” katanya.

Jubir Menhan ini lalu mengungkapkan pentingnya Deddy Corbuzier.

“Deddy Corbuzier selama ini punya kontribusi dan bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan terkait dengan komponen cadangan. Dan sosialisasi komponen cadangan juga ada peran dari Deddy Corbuzier,” ujarnya.

“Deddy Corbuzier punya kapasitas spesifik terutama terkait dengan platform social media di mana banyak prajurit dan perwira di Kementerian Pertahanan dan TNI yang tidak memiliki kapasitas serupa yang bisa menjangkau pengguna social media dalam jumlah yang masif,” lanjutnya.

Sumber: suara.
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita