GELORA.CO - Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan misteri. Salah satu misteri tersebut adalah pengakuan dari penjual dawet yang kabarnya berada di pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Pada artikel sebelumnya, jagat media sosial dihebohkan dengan pengakuan ibu-ibu yang mengaku sebagai penjual dawet yang pada wawancaranya disebutkan bahwa warung es dawet tersebut berada di sebelah kiri pintu 3 Stadion Kanjuruhan.
Dalam pengakuan ibu-ibu yang mengaku sebagai penjual es dawet itu menyebutkan bahwa supporter Arema yang meninggal dalam tragedi Kanjuruhan itu disebut bau alkohol.
Dan supporter yang menonton pertandingan Arema vs Persebaya itu bertindak anarkis.
Namun, netizen merasa bahwa pengakuan ibu-ibu penjual dawet itu memiliki kejanggalan.
Mulai dari logat dan artikulasi yang mana kalo orang Malang menyebut daerah Batu dengan sebutan 'mBatu' hingga warganet yang melakukan survey langsung ke Stadion Kanjuruhan, dan tidak menemukan lokasi warung Dawet di sekitar stadion Kanjuruhan.
Namun, sebagaimana yang Hops.ID lihat di video TikTok yang diunggah oleh akun @el_natara memperlihatkan seorang jurnalis dari salah satu stasiun TV yang melakukan liputan langsung di sekitar stadion Kanjuruhan.
Ketika ia ditanya oleh warganet terkait penjual dawet di sekitar stadion Kanjuruhan, jurnalis yang bernama David Bachtiyar itu menyebut bahwa ibu penjual dawet itu tidak ada.
"Ibu penjual dawet? Wah telat berarti, coba kasih tau guys, ibu penjual dawet itu gak ada," kata David Bachtiyar sebagaimana yang dikutip dari akun @el_natara pada Rabu, 5 Oktober 2022.
Kemudian, David Bachtiyar juga menanyakan kepada penjual bakso di sekitar stadion Kanjuruhan terkait penjual dawet tersebut. Namun, penjual bakso di sekitar stadion Kanjuruhan mengaku tidak tahu terkait penjual dawet tersebut.
"Sik, mas e mbak e juga tau kan, gak ada ya penjual dawet itu?" tanyanya kepada penjual bakso.
"Gak tau o mas," ucap penjual bakso tersebut.
"Belom pernah denger? Loh bapak-bapak penjual ini juga gak ngerti," sahutnya.
Tidak hanya itu, ketika David Bachtiyar menunggu live, dirinya memesan bakso di warung tersebut. Akan tetapi, ibu-ibu penjual bakso itu menyebut bahwa suaminya takut jika di wawancarai nanti akan dijemput polisi.
Ibu penjual bakso tersebut juga ada yang menyebut ada yang ditangkap polisi ketika diwawancarai, sontak saja jurnalis dari TV Indosiar itu kaget.
Namun, ketika David Bachtiyar menanyakan kepada penjual merchandise Arema terkait supporter yang anarkis, menurut pernyataan penjual merchandise Arema itu tidak ada supporter yang anarkis apalagi merusak.
"Nggak terlalu sih, kalau yang kaki lima itu, supporter gak sampai ngerusak-rusak," ucap penjual merchandise Arema itu.
"Karena kan yang bikin ricuh itu karena gas air mata," timpal jurnalis Indosiar itu.
"Orang yang jualan gak kena dampak, orang-orang apa yang supporter Arema yang supporter gak anarkis," ungkap penjual merchandise tersebut.
Lalu, di video tersebut langsung mendapat serbuan komentar dari para warganet khususnya pengguna TikTok ada warganet yang menyebut bahwa kesaksian penjual dawet itu, dari bahasanya kayak bukan penjual dawet.
"Kemarin sempet liat di fyp, kesaksian dari penjual dawet, bahasanya kayak bukan penjual dawet, kalimatnya rapi gitu," tulis salah satu pengguna TikTok.
"Apakah ada pengancaman dr pihak polisi?" tanya pengguna TikTok lainnya.
"Vidio yg viral di kj wktu mau keluar tp pintu dikunci aja orang yg mosting itu diciduk intel," timpal akun lainnya.
"Fix ada ancaman dr polisi jika berani wawancara alhsil di ciduk, itu ibunya bilang “orang yg di sebelah sana lo mas di wawancara lgsg di jemput polisi," tulis pengguna akun lainnya.***
Sumber: hops