GELORA.CO -Empat pilar kebangsaan merupakan implementasi dari demokrasi di Indonesia, karena demokrasi merupakan cara untuk mempertahankan dan pergantian kekuasaan.
Itu sebabnya, penting bagi rakyat untuk memahami kualitas, kapasitas, dan kapabilitas setiap calon pemimpin yang akan dipilihnya. Karena di era demokrasi modern, ada banyak cara bagi seorang calon pemimpin untuk menunjukkan pencitraan ketimbang kepedulian dan pengetahuannya tentang masalah yang sesungguhnya dihadapi rakyat.
Demikian disampaikan Wakil Ketua MPR Ahmad Muzani saat menghadiri sosialisasi 4 pilar kebangsaan di Kota Gorontalo pada Rabu (12/10). Kegiatan ini dihadiri oleh para rektor, dekan, dan dosen-dosen kampus negeri dan swasta serta para kyai, ulama, dan habaib se-Gorontalo.
"Hari ini ada kecenderungan bahwa kita dipertontonkan dengan calon-calon pemimpin yang hanya memenuhi kepuasan rakyat sesaat. Misalnya dengan membuat fasilitas yang hanya menjadi tempat-tempat selfie. Dengan cara-cara seperti itu, maka hampir semua sisi negatif dari calon pemimpin itu tidak kelihatan," ujar Muzani.
Saat ini, kata Muzani, semua calon pemimpin akhirnya memilih jalan itu, tanpa betul-betul memahami apa yang menjadi masalah bangsa hari ini, apa yang menjadi masalah substansi dan kebutuhan rakyat saat ini.
“Ketika rakyat memilih calon pemimpin seperti ini, pada akhirnya harapan rakyat menjadi fatamorgana karena ketidakmampuan pemimpin tersebut untuk menjadi pemimpin yang ideal," kata Sekjen Partai Gerindra ini.
Sumber: RMOL