GELORA.CO -Doa Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang mendoakan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto naik kelas menjadi pemimpin yang lebih tinggi dari posisi menteri, adalah satu hal wajar.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, satu makna besar dari doa Gus Yahya adalah sinyal sosok Airlangga Hartarto disenangi warga NU atau nahdliyyin.
"Doa yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya bisa saja semacam sinyal bahwa Nahdliyyin (warga NU) terbuka untuk Airlangga di Pilpres 2024," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Sabtu (5/3).
Menurut pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia ini, pernyataan itu juga bisa diartikan bahwa NU di era kepemimpinan Gus Yahya tidak lagi PKB sentris.
Sebab NU bagi Gus Yahya, di mata Ujang, bukan sekadar milik salah satu partai tertentu semata.
Lebih jauh daripada itu, NU yang notabene adalah ormas Islam menaungi semua kalangan termasuk terbuka dengan partai politik.
"Itu gaya kepemimpinan elegan dari Gus Yahya. NU terbuka untuk partai manapun, termasuk Golkar," demikian Ujang Komarudin.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto didoakan naik kelas menjadi pemimpin yang lebih tinggi dari posisi menteri.
Doa tersebut datang dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf dalam acara temu tani sekaligus penanaman peremajaan sawit rakyat (PSR) di Desa Kencana Mulya, Kecamatan Rambang, Muara Enim, Sumatera Selatan, Jumat (4/3).
“Kalau sekarang beliau masih Menko bidang Perekonomian, insyaallah saya doakan di masa mendatang naik kelas menjadi atasannya menteri,” kata Gus Yahya.
Sumber: RMOL