Sikap Gus Yahya Tak Main-main, PBNU Tegas Hadapi PKB

Sikap Gus Yahya Tak Main-main, PBNU Tegas Hadapi PKB

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal sejumlah pengurus cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) yang dipanggil ketua Umum Yahya Cholil Staquf atas dugaan terlibat politik praktis, termasuk kedekatannya PKB.

Fernando mengatakan, langkah Gus Yahya patut diapresiasi.

Dia mengatakan, Muhaimin Iskandar selaku Ketum PKB memang seharusnya menghargai sikap dari PBNU yang sudah melepaskan diri dari kepentingan politik.

"Hal ini menunjukkan bahwa Ketum PBNU Gus Yahya konsisten menjalankan janjinya ketika Muktamar NU ke-34 di Lampung," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (26/1).

Fernando mengatakan, sebaiknya Cak Imin mengurungkan niatnya untuk ikut sebagai capres atau cawapres pada 2024 karena sangat jelas NU tidak mau dimanfaatkan untuk ambisi ketum PKB tersebut.

Pengamat ini mengatakan, PBNU harus selalu tegas dalam menjalankan komitmen NU untuk melepaskan diri dari kepentingan politik pihak tertentu, termasuk PKB.

"Memang seharusnya NU jangan dikerdilkan menjadi hanya milik partai tertentu, seperti PKB," katanya.

Fernando menyebut, NU harusnya milik semua partai politik.

Dirinya mendukung PBNU harus tegas terhadap pengurus NU daerah yang dimanfaatkan oleh kepentingan kelompok politik tertentu, termasuk oleh PKB.

Sebelumnya, PCNU Kabupaten Bondowoso dipanggil PBNU Pusat usai menyebut "Bukan PKB yang peralat NU, tetapi NU yang peralat PKB".

Pemanggilan PCNU Bondowoso menambah daftar panjang pemanggilan NU daerah yang diduga terlibat politik praktis.

Sebelumnya, PBNU juga memanggil ketua PCNU Banyuwangi dan PCNU Bondowoso.

Pemanggilan ini merupakan bentuk tabayun. [genpi]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita