Duh! Tsunami Tonga Sudah Capai AS, Jepang, dan Selandia Baru

Duh! Tsunami Tonga Sudah Capai AS, Jepang, dan Selandia Baru

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Gelombang tsunami yang terjadi di Tonga pada Sabtu (15/1/2022) dilaporkan juga mulai menjalar di beberapa negara pasifik. Bahkan, gelombang itu pun telah mencapai Jepang dan Amerika Serikat (AS), dan Selandia Baru.

Melansir AFP, gelombang sekitar 1,2 meter melanda sepanjang pantai Pasifik Jepang dengan gelombang peringatan Badan Meteorologi Jepang setinggi tiga meter yang mungkin terjadi.

Di Selandia Baru, lebih dari 2.300 kilometer dari Tonga, 120 orang dievakuasi dari daerah pesisir utara dan beberapa perahu hancur ketika gelombang besar menabrak marina.

Pantai Bondi di Sydney, Australia dievakuasi beberapa saat sebagai tindakan pencegahan. Tak hanya itu, di California, jalan-jalan pesisir di Santa Cruz terendam air dan ditutup untuk lalu lintas.

Tsunami Tonga yang kali ini terjadi dipicu letusan gunung berapi bawah laut, Hunga Ha'appai, yang menimbulkan abu vulkanik hingga 17 kilometer ke udara. Survei Geologi AS mencatat letusan itu dengan gempa berkekuatan 5,8 pada kedalaman nol.

Letusan itu lantas memicu tsunami di negara pantai itu. Salah satunya gelombang setinggi 1,2 meter di Nuku Alofa. Penduduk setempat melaporkan telah melarikan diri ke tempat yang lebih tinggi dan meninggalkan rumah-rumah yang dihantam tsunami. Selain itu, dikabarkan juga adanya batu-batu kecil dan abu yang jatuh dari langit.

Ilmuwan yang juga seorang dosen di Sekolah Geologi Universitas Otago, Selandia Baru, Marco Brenna, menggambarkan dampak letusan masih relatif ringan tetapi mengingatkan potensi letusan lain dengan dampak yang jauh lebih besar masih menghantui

"Ada reservoir magma di kedalaman 5 hingga 6 km yang telah memotori letusan sebelumnya, dan kemungkinan peristiwa yang sedang berlangsung juga diprakarsai oleh reservoir yang sama," katanya.

Gunung Hunga Tonga-Hubga Ha'apai terletak sekitar 30 kilometer tenggara Pulau Fonuafo'ou di Tonga. Gunung itu telah aktif sejak 20 Desember 2021, tapi dinyatakan tidak aktif pada 11 Januari 2022. [cnbc]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita