Dikasih Gelar Warga Kehormatan Brimob, Prabowo Blak-blakan Ungkap Pamannya Juga Anggota Korps Brimob

Dikasih Gelar Warga Kehormatan Brimob, Prabowo Blak-blakan Ungkap Pamannya Juga Anggota Korps Brimob

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menhan Prabowo Subianto mendapat gelar Warga Kehormatan Brimob. Prabowo blak-blakan menyebut pamannya Subianto merupakan Korps Brimob atau polisi istimewa.

Hal itu disampaikan Prabowo saat dianugerahi Warga Kehormatan Brimob di Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Jumat (12/11).

Awalnya, Prabowo menceritakan sosok pamannya yang tidak diketahui banyak orang.

“Di keluarga saya, orang tua saya Pak Soemitro punya adik laki-laki gugur waktu perang kemerdekaan,” jelas Prabowo di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jumat (12/11).

“Yang satu sebagai taruna di Akmil Tangerang, namanya Suyono, gugur umur 16 tahun bersama Daan Mogot pada peristiwa Lengkong, Januari 1946,” ujarnya lagi.

Prabowo Subianto juga menceritakan ada prajurit Polisi Istimewa yang menjadi bagian dari keluarga besarnya, yang tak lain pamannya.

Dari sinilai Prabowo menceritakan bahwa nama belakangnya berasal dari nama sang paman.

“Banyak yan tidak tahu, paman saya yang satu lagi, kakaknya Suyono namanya Subianto. Itulah nama yang saya sandang sekarang, Prabowo Subianto,” bebernya.

Ia lantas menceritakan karier sang paman yang sudah tergabung dengan korps Bhayangkara saat awal kemerdekaan sebagai Polisi Istimewa, cikal bakal Brimob.

“Subianto itu dari Agustus 1945 tergabung dalam Polisi Istimewa. Polisi Istimewa adalah cikal bakal dari Brimob. Jadi bisa dikatakan bahwa paman saya ya memang Korps Brimob,” jelas Ketua Umum Partai Gerindra ini.

Berangkat dari silsilah itu, Prabowo mengaku terharu dengan penganugerahan Warga Kehormatan Utama yang ia dapatkan.

“Jadi mungkin takdir, ada malaikat yang membisikkan komandanmu, mungkin paman saya lihat dari atas. Hari ini kebahagian bagi saya bahwa saya keponakan polisi istimewa, seorang Brimob,” urainya.

Kepada jajaran Brimob, Prabowo berpesan agar Korps Brimob ke depan bisa menjadi organisasi yang tangguh, kuat dan menjadi andalan bangsa.

“Garang terhadap musuh, tapi melindungi rakyat, cintai rakyat, dan dicintai rakyat. Jagalah kehormatan yang baik. Saudara adalah andalan negara dan bangsa,” tandasnya.

Sementara pada postingan Facebook Prabowo Subianto pada 25 Januari 2013 lalu, Prabowo juga pernah mengunggah mengenai kisah pamannya ini.

Berikut sebagian postingan Prabowo masa itu.

“Selamat sore. Sahabat, 25 Januari, 67 tahun yang lalu, adalah hari terjadinya peristiwa Pertempuran Lengkong.

Pada peristiwa ini, dua orang paman saya, Letnan Subianto dan Taruna Sujono, tewas bersama Mayor Daan Mogot dan puluhan taruna Akademi Militer Tangerang dalam pertempuran melawan tentara Jepang.

Pada kesempatan ini, saya ingin berbagi dengan sahabat, sebuah pesan yang terkandung dalam sajak yang ditulis oleh paman saya Subianto pada tahun 1943. Waktu itu baru beliau berusia 20 tahun.

Sajak ini beliau tulis pada hari seorang pemangkas (tukang cukur rambut) dari militer Jepang datang ke sekolah beliau, Sekolah Tabib Tinggi di Jakarta untuk menggunduli kepala beliau dan teman-temannya.

Menggunakan sajak ini, beliau mengajak teman-temannya untuk tidak pasrah dan melawan.”[pojoksatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita