Pengakuan Mahasiwa yang Dibanting Polisi Mencurigakan, Roy Suryo: Terdengar Suara yang Mendikte

Pengakuan Mahasiwa yang Dibanting Polisi Mencurigakan, Roy Suryo: Terdengar Suara yang Mendikte

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Baru-baru ini sempat viral mengenai video oknum polisi banting mahasiswa di depan Kantor Bupati Tangerang.

Kejadian nahas itu terjadi saat mahasiswa menyampaikan aspirasi saat HUT ke-389 Kabupaten Tangerang.

Tampak dalam video yang beredar, mahasiswa yang diketahui bernama Faris itu langsung kejang-kejang.

Namun selang beberapa waktu, akhirnya Faris muncul ke publik dan mengaku kondisinya baik-baik saja.

Faris yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Tangerang (Himata) Banten ini mengaku hanya merasa pegal-pegal saja usai di banting.

Saya belum mati, masih hidup. Saya tidak ada epilepsi. Hanya pegal-pegal saja," katanya Rabu (13/10/2021).

Menanggapi hal itu, pakar telematika Roy Suryo berikan tanggapannya mengenai pernyataan Faris yang dirasa janggal.

Menurut Roy Suryo video pengakuan Faris ini banyak dipertanyakan publik dan seolah cukup janggal.

Roy Suryo terlihat mencurigai pernyataan Faris, meski sang mahasiswa sudah menyebut dirinya baik-baik saja.

"Selain Video asli saat kejadian ("Smack Down"), Testimoni M Faris Amrullah (21) ini juga banyak dipertanyakan," ujarnya, dikutip  dari cuitan di akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2.

"Meski Alhamdulillah Ybs sehat. Terdengar Faris berkata 'Saya nggak Ayan, Saya nggak mati ...'," katanya. 

Lantas Roy Suryo juga menyinggung soal adanya suara yang terdengar mendikte Faris ketika berbicara.

"Namun sebelumnya juga terdengar ada Suara yg men-DIKTE / memandunya AMBYAR," ujar eks Menpora ini.

Oknum polisi Brigadir NP yang tega membanting mahasiswa juga akhirnya angkat bicara.

Brigadir NP meminta maaf dan mengaku reflek, menurutnya semua tidak ada unsur kesengajaan sama sekali.

Di depan Faris dan orang tuanya, NP meminta maaf atas apa yang telah dilakukannya  saat mengamankan aksi demo mahasiswa.

"Saya meminta maaf sebesarnya kepada mas Faris. Saya akan bertanggung jawab sepenuhnya atas apa yang telah saya perbuat," katanya saat mengampaikan permintaan maaf kepada Faris di Mapolresta Tangerang, Rabu (13/10/2021).

Brigadir NP mengaku, tindakan yang dilakukannya tersebut hanya sebatas reflek saja saat mengamankan aksi demo mahasiswa yang sudah mulai terlihat ricuh.

"Tidak ada unsur kesengajaan. Hanya reflek aja," ungkapnya.

Diketahui sebelumnya, sebuah video berdurasi 48 detik yang viral di media sosial terlihat seorang mahasiswa dibekuk aparat kepolisian berseragam hitam.

Mahasiswa yang mengenakan baju kemeja hitam tersebut dicekik kemudian langsung dibanting hingga kejang-kejang kemudian pingsan.

Sebelumnya, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan medis kepada mahasiswa yang mendapatkan tindakan arogansi tersebut. [poskota]

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita