Pergantian Panglima TNI Memanas, Pengamat Bahas Kekuatan Politik

Pergantian Panglima TNI Memanas, Pengamat Bahas Kekuatan Politik

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi menanggapi wacana pergantian Panglima TNI. 
 
Seperti diketahui, Panglima TNI Hadi Tjahjanto akan memasuki masa pensiun pada November 2021. 
 
Menurutnya, kekuatan politik di balik isu tersebut semakin menimbulkan pandangan yang kurang baik bagi TNI. 
 
"Sulit bagi TNI untuk secara adil berjarak dengan kekuatan politik yang 'getol' mendukung Panglimanya," ucap Khairul kepada GenPI.co, Selasa (7/9). 

Dia menjelaskan kepentingan politik akan selalu hadir di dalam tubuh TNI. 

Sebab, kata dia, beberapa pihak menginginkan pergantian Panglima TNI dan bahkan mendikte satu calon. 

"Sulit membayangkan kekuatan politik pendukung itu tidak tertarik melibatkan TNI dalam 'mengamankan' kepentingannya," jelas dia. 
 
Pergantian Panglima TNI, kata Khairul, adalah kewenangan Presiden yang akan kembali dinilai DPR. 
 
Oleh karena itu, dia menekankan untuk tidak gegabah dalam mendukung salah satu tokoh di dalam matra TNI. 
 
"Kepala Staf Angkatan di tiga matra punya kelebihan dan tantangannya sendiri. Jadi, lebih baik untuk menanti calon yang diajukan oleh presiden," imbuhnya. [genpi]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita