41 Napi Tewas, Rocky kesal Yasonna Datang Pakai Baju Mentereng: Gak Ada Kesan Merasa Bersalah

41 Napi Tewas, Rocky kesal Yasonna Datang Pakai Baju Mentereng: Gak Ada Kesan Merasa Bersalah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sikap dan gaya pakaian yang digunakan Menkumham Yasonna Laoly saat mengunjungi TKP kebakaran Lapas Klas I Tangerang, mendapat kritikan pedas dari Rocky Gerung. Menurut Rocky, sikap dan gaya pakaian Menteri Yasonna tak mencerminkan kesedihan.

“Ngapain menteri datang pakai baju mentereng, kayak koboi. Padahal dia kan bisa datang dengan satu tim lalu ucapkan kesedihan, karena kebakaran itu kelalaian pengawasan. Dan menteri adalah panglima tertinggi dari bencana itu,” kata Rocky di saluran Youtube-nya, dikutip Hops.id, Kamis 9 September 2021.

Rocky mengaku heran dengan perangai Yasonna yang seolah tak merasa bersalah dengan peristiwa itu. Dia juga ikut kembali menyoroti pakaian, dengan menggunakan baju merah khas partainya PDIP, lengkap dengan bintang-bintang, padahal dia sipil.

“Padahal ada standar etik, apalagi dalam situasi seperti ini,” katanya seraya setuju dengan loyalitas pada partai harus lepas ketika negara membutuhkan.

Rocky skak Menteri PDIP

Pada kesempatan itu, dia juga menyinggung raut wajah Menteri Yasonna yang seolah tak merasa bersalah ketika memberi penjelasan.

“Enggak ada kesan wajah merasa bersalah itu, bahkan masih ada rasa sedikit ngeyel begitu,” katanya.

Padahal dalam standar etik dunia, mestinya Menteri Yasonna dinilai patut mundur karena kegagalannya. Sebab sudah jelas terbukti ada prinsip-prinsip sesuatu yang membahayakan. Apalagi sudah menjadi rahasia umum jika sistem infrastruktur penjara di Indonesia overload.

Karena overload itupula, lanjut Rocky, bisa saja membuat tindakan nyolong listrik, karena besarnya beban penghuni. Hingga akhirnya menyebabkan kejadian korsleting listrik pada kasus kemarin.

Dia meminta agar Pemerintah mengevaluasi teknis, termasuk etis dalam peristiwa mengerikan kemarin. Di mana kasus tersebut sampai ramai disorot mancanegara.

“Ini yang betul-betul sangat memalukan, kita salah merawat sistem pemasyarakatan. Sistem pengadilannya juga kacau. Maka itu, fisik sudah terbakar, sisi penegakan lebih dulu terbakar,” katanya. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita