Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Warga Terdampak PPKM Dapat Bantuan Beras Tak Layak Konsumsi

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Warga Terdampak PPKM Dapat Bantuan Beras Tak Layak Konsumsi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp
Kondisi Beras yang Diterima KPM PKH di Kelurahan Pandeglang (BantenHits.com/Engkos Kosasih)

GELORA.CO - Penyaluran bantuan beras yang diperuntukan bagi warga terdampak pemberlakuan pembatasan kegaiatan masyarakat (PPKM) level 4 di Pandeglang tidak layak untuk dikonsumsi.

Bantuan sosial (bansos) yang disalurkan melalui PT Pos Indonesia tersebut diketahui sudah menguning dan menggumpal seperti batu.

Dari informasi yang dihimpun, bantuan beras terbungkus karung bertuliskan 'Bantuan Beras PPKM 2021' dibagikan kepada warga Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Selasa (3/8/2021) lalu.

Warga penerima beras bantuan PPKM Level 4 mengeluhkan kondisi beras yang menguning dan menggumpal seperti batu (BantenHits.com/Engkos Kosasih)


Padahal, beras bansos PPKM tersebut disediakan Badan Urusan Logistik (Bulog) Subdrive Lebak-Pandeglang.

Lantaran itu, Warga penerima beras mengaku kecewa dengan kondisi beras yang diterima, lantaran tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Perasaan kecewa warga yang sangat berharap bantuan beras bisa mengurangi beban di kala PPKM level 4 membuncah.

“Ini beras dari Bulog katanya buat bantuan PKH. Intinya kita kecewa, masa dikasih beras kayak gini, ini kan enggak layak dikonsumsi buat manusia,” kata Uki warga penerima seperti dilansir Bantenhits.com-jaringan Suara.com.

Dia pun berencana mengembalikan beras tersebut ke kantor kelurahan karena tidak bisa dikonsumsi.

“Ini mau kita balikin ke kantor kelurahan, sementara baru ada dua karung yang laporan kalau berasnya jelek, Mudah-mudahan bisa diganti,” katanya.

Sementara itu, Lurah Pandeglang M Apendi tidak mengetahui, kondisi beras bantuan sudah menggumpal dan tak layak dikonsumsi.

Dia mengemukakan, jika kelurahan hanya diminta untuk menyediakan tempat untuk menampung beras.

“Bantuan beras ini ada dua tahap. Pertama bantuan dari pusat tanggal 2 Agustus yang disalurkan untuk 840 KPM, terus besoknya bantuan PKH untuk 464 KPM. Kami terima surat melalui kecamatan yang memohon supaya menyediakan tempat saja, kalau yang menyalurkan itu dari PT. Pos,” katanya.

Dia juga mengaku, usai menerima laporan itu langsung mengecek seratusan beras yang belum disalurkan ke masyarakat dan hasilnya ada puluhan karung dengan kondisi beras serupa.

“Kami enggak tahu kalau kondisi berasnya udah begitu, kami juga kaget. Nanti kami koordinasikan ke pimpinan kami untuk menindaklanjuti masalah ini,” tuturnya.

Kejadian serupa tak hanya terjadi di Kelurahan Pandeglang. Penyaluran beras tak layak konsumsi juga terjadi di Desa Lebak Parahiang, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak. Bantuan yang diberikan ke masyarakat pun dalam kondisi menguning serta beras menggumpal seperti batu.

Karenanya, sejumlah warga Lebak mendatangi kantor desa. Warga yang datang ke Kantor Desa Parahiang datang untuk protes soal bantuan beras PPKM Level 4 dari pemerintah pusat yang tak layak konsumsi.

“Ada 7 warga yang protes berasnya kuning dan menggumpal. Tapi sudah diganti oleh pihak Bulog,” kata Sekretaris Desa (Sekdes) Lebak Parahiang, Andi Rudiana kepada BantenHits-Jaringan Suara.com.

Kata Andi, beras 10 kilogram tersebut dikirim oleh pihak Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang pada Senin, 2 Agustus 2021 malam.

“Baru dibagikan ke masyarakat kemarin (Rabu, 4 Agustus 2021). Dari 480 penerima 7 orang yang komplain. 480 penerima itu termasuk PKH,” ungkapnya.

Andi menegaskan pihak Bulog Subdivre Lebak-Pandeglang telah datang ke kantor desa dan mengganti beras yang kondisinya memprihatinkan.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita