Sastrawan dan Guru Besar Budi Darma Meninggal saat Unesa Gelar Wisuda

Sastrawan dan Guru Besar Budi Darma Meninggal saat Unesa Gelar Wisuda

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Kabar berpulangnya sastrawan Indonesia sekaligus Guru Besar Fakultas Bahasa dan Seni Unesa Prof. Dr. Budi Darma, MA diterima di tengah prosesi wisuda. Budi Darma tutup usia pada Sabtu (21/8) sekitar pukul 06.00 di RS Islam A. Yani, Surabaya.

Kabar kepergian sastrawan besar itu membuat suasana acara wisuda Unesa yang sedang berlangsung tiba-tiba hening. Suasana gembira mendadak duka. Para pimpinan Unesa pun memberhentikan prosesi wisuda sejenak. Seluruh jajaran pimpinan beserta peserta wisuda yang dipimpin Ketua Senat Unesa mengadakan doa bersama atas kepergian pria kelahiran Rembang, 25 April 1937 itu.

Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan, M.Kes mewakili seluruh keluarga besar Unesa mengatakan, Unesa sangat merasa kehilangan dan merasakan duka yang amat mendalam atas kepergian Budi Darma. Menurut dia, Budi Darma adalah sosok yang produktif. Sudah belasan buku yang dilahirkan dan ratusan artikel yang diterbitkan di berbagi rubrik media-media nasional.

”Budi Dharma mendapatkan banyak penghargaan dan sempat mendapatkan penghargaan dari Wali Kota Surabaya, saat itu sebagai warga Surabaya yang berprestasi di bidang sastra selama dua kali berturut-turut,” tutur Nurhasan.

Dari berbagai karyanya yang inspiratif, Olenka (1983) juara pertama dalam Sayembara Mengarang Roman DKJ 1980 dan sekaligus memperoleh Hadiah Sastra DKJ 1983. Pada 1984, Budi Darma menerima hadiah Sastra ASEAN.

Tidak berhenti sampai di situ, Budi Darma juga mendapat penghargaan sastra Dewan Kesenian Jakarta, SEA Write Award, dan Anugerah Seni Pemerintah RI. Sebagai akademisi, Budi Darma juga kerap diundang untuk berceramah, mengajar, menguji calon sarjana atau doktor sastra, baik dalam maupun luar negeri. Selain itu, terlibat riset sastra di dalam dan luar negeri.

Purnatugas mengajar di jurusan Bahasa dan Sastra Inggris itu, penulis buku Orang-orang Bloomington itu pernah menjabat Rektor Unesa (dulu dikenal sebagai IKIP) periode 1984–1988.

”Kami semua (warga Unesa) berduka. Seorang senior, guru, sekaligus panutan kami semua telah pergi hari ini (21/8). Mohon doanya semoga beliau khusnul khotimah,” ujar Nurhasan.

Nama besar Budi Darma tidak hanya di kampus, tetapi juga dikenal secara nasional bahkan internasional. Dia seorang penulis dan sastrawan yang berpengaruh dalam perkembangan sastra di Indonesia dengan karya-karyanya. Di antaranya Olenka (1983), Raflus (1998), dan masih banyak lagi karya monumental yang ditulisnya.

”Saya kira Indonesia juga kehilangan seorang sastrawan besar yang berpengaruh,” ucap Nurhasan.[suara]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita