Pernah Jadi Negara Modern, Pendidikan Islam Afghanistan adalah Role Model Indonesia

Pernah Jadi Negara Modern, Pendidikan Islam Afghanistan adalah Role Model Indonesia

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Perang selama puluhan tahun tampaknya membuat berbagai pencapaian Afghanistan di masa lalu seakan dikubur bersama sejarah. Sebelum menjadi negeri yang diperebutkan, Afghanistan berada dalam proses menjadi negara yang modern.

Dikenal dengan basis keagamaan yang kental, Afghanistan memiliki pendidikan Islam yang diakui oleh dunia, dan Indonesia. Bahkan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) disebut berkiblat pada kurikulum pendidikan Islam di Afghanistan.

Pemerhati Islam dan HAM Siti Ruhaini Dzuhayatin menyebut, Afghanistan dan Indonesia memiliki sejarah yang mirip dalam hal modernitas, bagaimana mereka menanggapi nilai-nilai yang dianggap universal.

Dalam hal ini, Siti menekankan, nilai-nilai modernitas yang dipandang negara-negara Barat dan non-Barat berbeda. Di negara-negara Barat, modernitas memicu sekulerisasi. Sementara di negara-negara non-Barat, modernitas berarti pendidikan yang modern hingga pengakuan hak setiap orang.

"Afghanistan juga sama dengan Indonesia, menghadapi proses itu. Di situlah saat mempertanyakan mengenai hak, hak kemerdekaan, hak tentang pendidikan, hak tentang perempuan, hak tentang anak. Itu tahun 1960-1970-an," jelas Siti dalam diskusi RMOL World View bertajuk "Menyoal Janji Manis Taliban untuk HAM dan Perempuan" pada Senin (23/8).

Dalam prosesnya, anggota Afghanistan-Indonesia Women Solidarity Network (AIWSN) ini menyoroti bagaimana Afghanistan dalam bentuk monarki berupaya melakukan modernisasi dari tahun 1960-an hingga 1980-an.

"Pada saat itu modernisasi pendidikan dan hak perempuan sudah ada di Afghanistan, dan ada modernisasi dan pembaruan pendidikan Islam," tambahnya yang juga mantan Ketua Komisi HAM Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Siti menyebut, universitas-universitas Islam di Afghanistan pada tahun 1970-an sudah maju, sementara Indonesia belum.

Setelah mendirikan IAIN pada 1960-an, Indonesia mengirim sejumlah delegasi ke beberapa negara, mulai dari Mesir, Maroko, Turki, India, Pakistan, hingga Afghanistan. Tujuannya untuk mencari metode pendidikan terbaik.

"Dan menariknya, dari semua bentuk yang dianalisis dan dilakukan studi banding, IAIN atau UIN kita itu kiblatnya dulu di universitas Islam Afghanistan. Jadi sebenarnya kita belajarnya dari Afghanistan, kurikulumnya kita mengadopsi institusi agama Islam dari Afghanistan," jelas dia.

Tetapi situasi di Afghanistan berubah ketika monarki dihapuskan. Pemerintahan Afghanistan kemudian disingkirkan oleh partai komunis, Partai Demokrasi Rakyat Afghanistan (PDPA), pada 1978. Setelah PDPA mengambil alih kekuasaan, konflik bersenjata terjadi di Afghanistan. Kemudian pada 1980-an, Uni Soviet melakukan invasi ke Afghanistan. (rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita