Ismail Sabri Jadi PM Malaysia, UMNO Kembali ke Pucuk Kepemimpinan

Ismail Sabri Jadi PM Malaysia, UMNO Kembali ke Pucuk Kepemimpinan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ismail Sabri Yaakob diangkat menjadi Perdana Menteri baru Malaysia pada hari Jumat (20/8) ini, setelah menerima dukungan dari sebagian besar anggota parlemen. 

Terpilihnya Ismail Sabri menandai kembalinya partai UMNO ke pucuk kepemimpinan setelah kalah dalam pemilihan umum tahun 2018.

Pengawas Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara, Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah telah menetapkan penunjukan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan, menyusul pertemuan khusus keluarga kerajaan pada Jumat (20/8) sore ini.

"Sesuai dengan Pasal 40(2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menetapkan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan," kata Fadil dalam sebuah pernyataan seperti diberitakan media Malaysia, The Star, Jumat (20/8/2021).

"Raja berharap dengan penunjukan Perdana Menteri baru, gejolak politik di negara ini akan diselesaikan dengan cepat," imbuhnya.


Ismail Sabri menggantikan Muhyiddin Yassin yang mundur pada Senin (16/8) setelah baru 17 bulan menjabat, tapi kehilangan dukungan parlemen.

Mantan Wakil PM di pemerintahan Muhyiddin itu, saat ini juga menjabat sebagai Wakil Presiden partai politik terbesar di Malaysia, Partai Organisasi Persatuan Melayu Nasional (UMNO), kunci utama koalisi yang memerintah selama enam dekade hingga kehilangan kekuasaan pada 2018, di tengah skandal mega korupsi 1MDB bernilai miliaran dolar AS.

Seperti diberitakan kantor berita AFP, Jumat (20/8/2021), UMNO telah mendapatkan kembali pijakan dalam kekuasaan sebagai mitra dalam pemerintahan terakhir. Kemenangan Ismail Sabri berarti UMNO kini telah merebut kembali jabatan tertinggi di negara itu tanpa pemilihan umum.

Dengan kembalinya politikus UMNO sebagai PM Malaysia, muncul kekhawatiran bahwa kasus korupsi terhadap beberapa anggota parlemen dapat terpengaruh. Ini termasuk kasus terhadap mantan PM Najib Razak, yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman penjara atas penipuan 1MDB setelah kehilangan kekuasaan pada 2018. Dia tetap bebas sambil menunggu proses banding.

Saat mengumumkan penetapan Ismail Sabri sebagai PM baru, Raja Malaysia menyerukan para politisi yang berseteru di negara itu untuk fokus memerangi pandemi COVID-19.


"Raja berharap dengan penunjukan perdana menteri baru, gejolak politik di negara ini akan diselesaikan dengan cepat," kata istana dalam sebuah pernyataan.

"Raja meminta para anggota parlemen untuk menyingkirkan agenda politik mereka dan sebaliknya bersatu untuk memerangi pandemi guna memastikan kemakmuran bangsa", imbuh pernyataan tersebut.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita