Akhirnya Beli HP untuk Anak setelah Jalan Kaki Jakarta-Bandung, Pria Ini Sempat Ditolak Konter Lain

Akhirnya Beli HP untuk Anak setelah Jalan Kaki Jakarta-Bandung, Pria Ini Sempat Ditolak Konter Lain

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pria asal Malang, Jawa Timur, Tikno, membelikan handphone untuk anaknya setelah jalan kaki dari Jakarta sampai Bandung.

Kisah viral itu diunggah akun TikTok @sdfhnbffj, Senin (16/8/2021).

Pengunggah video, Asty (22), bertemu Tikno pada Minggu (15/8/2021).

Perempuan asal Bandung, Jawa Barat, ini merupakan karyawan di toko tempat Tikno membeli handphone.

Menurut Asty, pria tersebut memiliki gangguan pendengaran dan juga tak bisa berbicara.

Tikno tak mendapat upah saat kerja menjadi kuli bangunan di Jakarta.

Selain itu, dompet milik Tikno juga diambil oleh orang.

Setelah jalan kaki dan menjadi kuli bangunan di Bandung, pria itu akhirnya mendapat uang Rp 600 ribu.

"Pak Tikno membawa uang Rp 600 ribu hasil dia kerja kuli di Bandung."

"Uangnya ingin dia belikan HP untuk putrinya belajar," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com, Sabtu (21/8/2021).

Kisah seorang pria jalan kaki dari Jakarta sampai Bandung untuk membelikan handphone sang anak.

Asty berujar, Tikno sudah mencoba membeli handphone di konter lain.

Namun, tak ada yang mau melayani pria asal Malang tersebut.

"Dia cerita kalau dia sudah keliling konter lain."

"Tapi, tidak ada yang mau melayaninya," ungkap perempuan itu.

Berdasarkan tulisan dari Tikno, tujuan setelah dari Bandung yakni jalan kaki ke Surabaya.

Namun, menurut Asty, maksud pria tersebut adalah pulang ke Malang.


Kisah seorang pria jalan kaki dari Jakarta sampai Bandung untuk membelikan handphone sang anak.

Ia pun sempat bertanya soal biaya untuk pulang jika uang Tikno digunakan untuk membeli handphone.

Pria tersebut menyampaikan bahwa akan melanjutkan jalan kaki sampai tiba di rumahnya.

"Bapaknya bilang ongkos untuk pulang itu Rp 475 ribu."

"Di situ saya bingung. Kalau saya kasih gratis, saya hanya karyawan," katanya.

"Akhirnya saya dan teman saya hanya bisa kasih uang Rp 220 ribu untuk makan," ungkap Asty.

Setelah kejadian itu, dirinya mengaku tak mengetahui keberadaan Tikno.

"Yang sangat saya sesalkan, waktu itu posisinya toko sudah mau tutup dan toko saya tidak jual kartu."

"Jadi, saya tidak bisa menghubungi Pak Tikno, dan tidak tahu keberadaannya sekarang," imbuh dia.[tribunnews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita