Pria Positif COVID yang Dianiaya di Sumut Berulang Kali Pulang Saat Isolasi

Pria Positif COVID yang Dianiaya di Sumut Berulang Kali Pulang Saat Isolasi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Video sejumlah warga menghadang Selamat Sianipar yang positif Corona menggunakan kayu di Toba, Sumatera Utara (Sumut), viral. 

Keluarga mengatakan warga melakukan hal itu karena Selamat berulang kali pulang saat isolasi mandiri (isoman).

Istri dari Selamat, Risma Sitorus, mengatakan suaminya pulang ke rumah saat menjalani isoman sejak Rabu (21/7/2021). Selamat disebut kabur dari lokasi isoman karena depresi dinyatakan positif Corona.

"Pada Kamis (22/7), sekira pukul 17.00 WIB suamiku keluar dari rumah sembari meludahi tangannya mencoba menyentuh warga yang berada di dekat dengan berteriak dirinya tidak terpapar COVID-19," tuturnya.

Risma mengatakan pada Jumat (23/7), pukul 10.00 WIB, Selamat kembali ditemukan warga di desa. Warga yang menemukan kemudian mengamankan selamat menggunakan kayu demi menjaga jarak agar tidak ikut terpapar virus Corona.

"Kemudian Selamat Sianipar berhasil diamankan lalu diantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Porsea. Namun pada malam harinya ia kembali kabur dari rumah sakit," ungkapnya.

Risma mengatakan Selamat kembali diamankan pada Sabtu (24/7). Warga yang mengamankan kembali mengantarkan Selamat ke RSUD.

Sebelumnya, video Selamat diduga dianiaya warga viral. Selamat diduga dianiaya karena positif Corona.

Dilihat detikcom, Sabtu (24/7), tampak dalam video ada sejumlah orang berdiri dan berkerumun di lokasi. Ada sebagian dari mereka memegang benda seperti kayu, ada juga yang memegang tali.

Tampak juga seorang pria seperti diseret menggunakan tali. Sementara dari arah belakang pria itu, ada beberapa orang menempelkan kayu di tubuh si pria tersebut.

Minggu, 25 Jul 2021 14:27 WIB

Salah satu keluarga korban, Joshua Lubis, menceritakan soal peristiwa tersebut. Dia menyebut kejadian itu berawal setelah Salamat terkonfirmasi positif COVID-19.

"Kalau kurun waktu kejadiannya sudah terkena COVID-nya saya kurang tahu. Yang saya tahu, jadi sudah tes. Terus sudah dites, hasilnya keluar positif. Terus tanteku (istrinya) ini negatif dan kedua anaknya negatif. Terus isolasi mandiri mereka di rumah. Omku ini beda kamar sama istri dan anaknya, disuruh dokter karena gejalanya masih ringan," sebut Joshua dimintai konfirmasi, Sabtu (24/7/2021).

Joshua menyebutkan, setelah di rumah, ada oknum masyarakat tidak senang dan ketakutan setelah Selamat terkena COVID-19. Lalu, dia ditarik paksa dari rumah dan diasingkan ke suatu tempat.

"Terus setelah pulang dari klinik, pas di rumah, sorenya ada masyarakat tidak senang kalau omku ini terkena COVID. Jadi ditarik paksalah dari rumah omku ini oleh masyarakat untuk tidak di rumah," sebut Joshua.

Joshua menuturkan Selamat diasingkan ke suatu tempat. Keesokan harinya, Salamat pun pulang ke rumahnya. Masyarakat yang melihat tidak terima hingga terjadi seperti yang ada di video viral.

"Terus keesokan harinya, omku ini pulang ke rumah. Terus warga melihat lagi kedatangan omku di rumah dan warga tidak terima. Akhirnya terjadilah kejadian seperti di video. Lehernya ditali, tangannya diikat, digebukin," sebut Joshua.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Toba, Sumatera Utara (Sumut), juga sudah memberikan penjelasan terkait peristiwa yang dialami Selamat. Pemkab mengatakan pria itu bukan dianiaya, melainkan diamankan karena lari saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

"Bukan untuk kekerasan, hanya mengamankan. Saya lihat masyarakat desa juga sangat peduli dengan Pak Selamat Sianipar ini," kata Bupati Toba, Poltak Sitorus, Sabtu (24/7).(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita