Olimpiade Tokyo: Tim Senam Jerman Pilih Berbaju Tertutup demi Lawan Seksualisasi Tuai Pujian

Olimpiade Tokyo: Tim Senam Jerman Pilih Berbaju Tertutup demi Lawan Seksualisasi Tuai Pujian

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tim senam artistik wanita Jerman memutuskan untuk memakai seragam lebih tertutup saat tampil pada babak kualifikasi Olimpiade 2020, Minggu (25/7). Mereka melakukan itu demi melawan seksualisasi yang ternyata mendapat dukungan.

Kostum tim wanita Jerman masih mengikuti bentuk tubuh dan menutupi lengan, tetapi tidak menggunakan kostum leotard yang mirip bikini. Seragam mereka bahkan menutupi sampai bagian pergelangan kaki.

Keputusan tim Jerman untuk mengenakan unitard ini rupanya mendapat pujian dari pesaing mereka di Olimpiade 2020. Salah satunya dari Julie Erichsen asal Norwegia 

“Saya pikir, sangat keren bahwa mereka memiliki nyali untuk berdiri di arena yang begitu besar dan menunjukkan kepada gadis-gadis dari seluruh dunia bahwa Anda dapat mengenakan apa pun yang Anda inginkan. Saya memuji mereka untuk itu,” ujar Erichsen dikutip dari Japan Times.

Salah satu dari anggota tim senam artistik wanita Jerman, Sarah Voss, buka suara soal keputusannya dan rekan-rekannya memakai pakaian tertutup. Intinya, mereka ingin menunjukkan bahwa wanita bisa memakai pakaian yang menurut mereka nyaman.

“Saat Anda tumbuh sebagai seorang wanita, cukup sulit untuk membiasakan diri dengan tubuh baru Anda,” kata wanita berusia 21 tahun itu.

“Kami ingin memastikan semua orang merasa nyaman dan kami menunjukkan kepada semua orang bahwa mereka dapat mengenakan apa pun yang mereka inginkan dan terlihat luar biasa, merasa luar biasa, entah itu dalam triko panjang atau pendek,” tambah Voss.

Ke depannya, Voss berharap tren ini terus berlanjut. Ia ingin aksi tim Jerman menginspirasi semua orang.

“Kami ingin menjadi panutan dalam hal apa pun, membuat semua orang memiliki keberanian untuk mengikuti kami,” tegas Voss.

Menurut pemaparan Japan Times, olahraga telah terganggu oleh kasus pelecehan seksual dan fisik yang meluas dalam beberapa tahun terakhir. Alhasil, itu mendorong pengenalan protokol keselamatan baru yang dimaksudkan untuk melindungi atlet.

Untuk wanita, pakaian kompetisi standar adalah triko. Pakaian lengan panjang, setengah panjang, dan tanpa lengan diperbolehkan. Pakaian yang menutupi kaki diizinkan dalam kompetisi internasional, tetapi sampai saat ini pakaian tersebut telah dipakai hampir secara eksklusif untuk alasan agama. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita