Misteri Otak Pembunuh Presiden Haiti

Misteri Otak Pembunuh Presiden Haiti

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pembunuhan Presiden Haiti Jovenel Moise menyisakan tanda tanya besar. 

Siapakah otak pembunuhan Miose?
Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/7/2021), Kepolisian Haiti sebelumnya mengungkapkan bahwa pembunuhan Moise di kediamannya pada Rabu (7/7) dini hari, dilakukan oleh sebuah unit komando beranggotakan 28 orang. 

Tim pembunuh itu disebut terdiri atas 26 warga Kolombia dan dua warga AS keturunan Haiti.

Para pembunuh Moise disebut sebagai tentara bayaran oleh otoritas Haiti, namun motif dan aktor intelektual di balik pembunuhan itu masih belum jelas.

Dari total 28 tersangka yang terlibat, sebanyak 17 orang di antaranya berhasil ditangkap dalam keadaan hidup, tiga orang tewas, dan 8 lainnya masih diburu. Penangkapan dilakukan di wilayah Petionville, pinggiran ibu kota Port-au-Prince, dengan melibatkan baku tembak antara polisi dan para tersangka.

2 Warga AS
Dua warga AS yang terlibat pembunuhan ini diidentifikasi sebagai James Solages (35) dan Joseph Vincent (55). Keduanya diketahui berasal dari Florida, AS.

"Kami mengetahui penangkapan dua warga AS di Haiti dan tengah memantau situasi secara saksama," ucap seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS.

Dalam pernyataan terbaru pada Jumat (9/7) waktu setempat, Gedung Putih mengumumkan akan mengirimkan para pejabat senior dari Biro Investigasi Federal (FBI) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) ke Haiti untuk membantu otoritas setempat dalam penyelidikannya.

"Amerika Serikat tetap terlibat dan dalam konsultasi erat dengan mitra kami di Haiti dan internasional untuk mendukung rakyat Haiti setelah pembunuhan presiden mereka," ucap Sekretaris Pers Gedung Putih, Jen Psaki.

17 Mantan Tentara Kolombia
Kepala Kepolisian Kolombia, Jenderal Polisi Jorge Luis Vargas, menyebut bahwa 17 warga Kolombia di antaranya 'mungkin pernah bergabung tentara nasional' Kolombia, yang meninggalkan militer antara tahun 2018 hingga tahun 2020.

Lebih lanjut Vargas menuturkan bahwa dari 17 mantan tentara itu, dua di antaranya tewas di tangan polisi Haiti dan 15 lainnya kini ditahan.

Otoritas Kolombia tidak memberikan informasi lebih lanjut soal jejak karier militer para mantan tentara itu maupun soal alasan mereka meninggalkan militer. Namun laporan surat kabar setempat, El Tiempo, menyebut salah satu yang ditangkap diidentifikasi sebagai Manuel Antonio Grosso Guarin (40) yang disebut sebagai salah satu tentara paling berpengalaman di Kolombia.

Vargas mengungkapkan bahwa dua tersangka Kolombia di antaranya terbang dari Bogota menuju Panama pada 6 Mei dan dari sana melanjutkan perjalanan ke Santo Domingo, ibu kota Republik Dominika, di mana mereka tinggal empat hari sebelum terbang ke Haiti.

Para tersangka Kolombia lainnya diketahui terbang ke Panama terlebih dahulu sebelum melanjutkan penerbangan ke Republik Dominika pada 4 Juni, dan melanjutkan perjalanan ke Port-au-Prince, melalui kota resort Punta Cana yang berbagi pulau Hispaniola dengan Haiti.

Otoritas Kolombia menyatakan pihaknya memiliki informasi soal keterlibatan empat perusahaan dalam pembunuhan Presiden Haiti, namun mereka tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Presiden Kolombia, Ivan Duque, dalam pernyataannya mengumumkan bahwa Kepala Direktorat Intelijen Kolombia dan Direktur Intelijen pada Kepolisian Nasional Kolombia akan dikirimkan ke Haiti dengan Interpol untuk membantu penyelidikan.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita