Memperkuat Daya Tahan Guncangan

Memperkuat Daya Tahan Guncangan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


OLEH: DR. IR. SUGIYONO, MSI
 GUNCANGAN kloter pertama Covid-19 efektif mengoyak perekonomian karpet merah di Indonesia.

Indeks harga saham terkesan berguncang-guncang digergaji secara brutal, akibat mekanisme transmisi kepanikan menghentikan taktik lockdown dosis pertama terhadap jejak langkah penerbangan maskapai udara, kapal laut penumpang dan barang, moda angkutan umum antarprovinsi dan antarkota, dan kendaraan pribadi.

Bukan hanya urat nadi perekonomian moda transportasi yang terguncang hebat, melainkan kegiatan perkantoran, perdagangan eceran, makanan minuman, mal, pasar tradisional, pasar pakaian, restaurant, hotel, dan warung, serta lembaga pendidikan pun terguncang secara negative.

Dalam waktu bulanan, perekonomian yang melemah akibat drama super horor guncangan bahaya Covid-19 tadi berhasil membuat BUMN-BUMN dan perusahaan-perusahaan swasta besar, serta UMKM menghadapi masalah.

Rombongan BUMN tercatat mengantre untuk mendapatkan Penyertaan Modal Negara, baik secara tunai dan nontunai. APBN tahun 2020-2021 dan RAPBN 2022 pun terguncang besar-besaran atas dampak negatif dari inisiatif mendanai peredaman gejolak sosial menggunakan mekanisme pengucuran Bansos, Kartu Pra Kerja dan berbagai program Pemulihan Ekonomi Nasional.

Jika mekanisme transmisi guncangan valuta asing berhasil menimbulkan krisis moneter tahun 1996-1997 dan mencapai puncak pada krisis ekonomi tahun 1998 beserta suksesi kepemimpinan nasional, maka setelah itu metoda transmisi membangun musim panen tiba gagal dikonstruksikan menggunakan guncangan harga BBM sangat rendah dan guncangan ketidakpercayaan atas tragedy subprime mortgage.

Kekebalan tercatat telah semakin terbentuk atas pengalaman pada guncangan-guncangan pada daya tahan sistem perekonomian di Indonesia.

Penggergajian guncangan horor publikasi jumlah penduduk yang meninggal dunia secara harian dan serangan-serangan menuju puncak Covid-19 varian Alpha dan Delta yang memberlanjutkan mekanisme transmisi pembentukan kepanikan masif atas jumlah penduduk kasus aktif Covid-19 harian.

Kasus aktif adalah jumlah orang rawat inap dan rawat jalan isolasi mandiri pasien Covid-19. Guncangan respons gelombang duka cita dalam WhatsApp grup berdampak efektif dalam membangun kesadaran masyarakat luas terhadap pembesaran risiko bahaya kepunahan secara masif atas gejala batuk, demam, dan pilek bernama Covid-19 varian Delta pada pasien komorbid.

Dampak besar guncangan horor Covid-19 terlihat pada naiknya kesenjangan sosial gini rasio di perkotaan yang mencapai angka 0,401 per Maret 2021.

Itu bunyi alarm yang kondusif untuk terjadinya gejolak sosial atas teriakan revolusi-revolusi dari demonstran di Ambon dan Bandung, serta penyerangan pedagang sektor informal kepada Satgas Covid-19, yang Satgas memberlakukan PPKM Darurat.

Respons vocal point mengerucut pada dikotomi tunduk pada pematangan klimaks gejolak sosial politik, atau kah menggalang kesadaran sistem pertahanan rakyat semesta menghadapi histeris kebrutalan guncangan horor serangan gelombang kedua menuju kematangan akhir Covid-19.

(Penulis adalah peneliti Indef dan pengajar Universitas Mercu Buana)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita