Dag Dig Dug Hadapi Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Minta Warga Banyak-banyak Berdoa

Dag Dig Dug Hadapi Pandemi Covid-19, Sri Mulyani Minta Warga Banyak-banyak Berdoa

Gelora Media
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang terus mengalami peningkatan angka positif dan kematian membuat dag dig dug Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indarwati.

Berdasarkan data Satuan tugas Penanganan Covid-19 per Kamis ini (15/7), kasus positif meningkat hingga 56.757 orang, dan totalnya sudah mencapai 2.726.803 orang.

Untuk pasien Covid-19 yang meninggal dunia, hari ini masih bertambah cukup tinggi yaitu sebanyak 982 orang. Jika ditotal, kasus Covid-19 yang meninggal sudah tembus 70.192.

Dalam rapat paripurna dengan DPR RI hari ini, Sri Mulyani mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk memperbanyak doa di tengah situasi darurat Covid-19 di dalam negeri.

"Marilah kita semua terus memanjatkan doa kepada Allah Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi ini dapat segera berakhir dan kita atasi dengan baik," ujar Sri Mulyani dalam rapat paripurna yang membahas pertanggungjawaban pelaksanaan APBN tahun 2020, Kamis (15/7).

Namun begitu, Sri Mulyani mengatakan bahwa saat ini lonjakan kasus Covid-19 tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia. Sehingga menururtnya, dampak krisis kesehatan bukan hanya .
dirasakan masyarakat tanah air, tapi juga negara-negara tetangga.

"Kami telah menyaksikan gelombang kenaikan kasus yang luar biasa, sehingga mengancam kemampuan fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan, serta menciptakan tekanan sosial dan dampak negatif bagi masyarakat,” tandasnya.

Dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR RI pada Selasa lalu (13/7), Sri Mulyani memutuskan memangkas anggaran kementerian/lembaga (K/L) dan tunjangan keuangan daerah dan dana desa (TKDD) sebesar Rp 31 triliun.

Katanya, pemangkasan tersebut ditujukan untuk menambah biaya penanganan Covid-19 di dalam negeri.

Selain itu, Kementerian Keuangan juga menaikkan anggaran kesehatan tahun ini dari Rp 182 triliun menjadi Rp 194 triliun, yang tujuannya juga untuk penanganan Covid-19.

Namun begitu, realisasi anggaran kesehatan dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 18 Juni 2021 baru sebsar Rp 39,55 triliun(RMOL)

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA