GELORA.CO - Eks Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, angkat bicara soal dirinya yang berikan fasilitas terhadap tiga seketaris pribadi (Sespri) wanita, yang diduga menggunakan uang suap terkait izin ekspor benih lobster.
Ketiga sespri tersebut bernama Anggia Tesalonika Kloer, Putri Elok Sukarni, dan Fidya Yusri, yang diduga menerima fasilitas penyewaan apartemen hingga mobil.
"Hal tersebut saya lakukan semata-mata hubungan pekerjaan dan bentuk perhatian pimpinan kepada bawahan yang telah membantu kinerja pimpinan," kata Edhy dalam pleidoi yang dibacakan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Jumat (9/7).
Sebagai menteri KKP, ia mengaku jadwalnya padat, sehingga berterimakasih kepada sespri yang selalu membantunya.
"Sekretaris Pribadi saya yang selalu siap sedia untuk menyiapkan segala keperluan saya sehari-hari dari bangun tidur sampai dengan istirahat tidur kembali pada waktu malam hari," tutur Edhy.
"Sebagai bentuk apresiasi tersebut, maka sudah sewajarnya seorang pimpinan memberikan fasilitas kepada bawahannya, guna menunjang kinerja pimpinan dan fasilitas apartemen tersebut sengaja dipilih yang relatif dekat dengan kantor sehingga akan lebih cepat dan tidak terkendala macet menuju kantor," lanjutnya.
Ia mengaku kenal baik dengan para sekretaris pribadinya, termasuk dengan keluarga mereka.
Juga karena tempat kost yang dihuni para Sekretaris Pribadi sebelumnya saya pandang kurang layak berada di lingkungan yang kurang representatif," kata Edhy.
"Perlu saya sampaikan juga bahwa fasilitas yang saya berikan kepada pihak lain baik yang laki-laki maupun perempuan juga merupakan bentuk perhatian saya kepada saya pandang mereka memiliki potensi dan prestasi sesuai dengan bidang masing-masing," sambungnya. (indozone)