Antrean Pemulasaran Jenazah Covid-18 Di RSUD Dr Soetomo Capai 20 Jam, Walikota Surabaya: Saatnya Pemerintah Dan Warga Gandeng Tangan

Antrean Pemulasaran Jenazah Covid-18 Di RSUD Dr Soetomo Capai 20 Jam, Walikota Surabaya: Saatnya Pemerintah Dan Warga Gandeng Tangan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Walikota Surabaya Eri Cahyadi sempat tak percaya mendengar informasi bila pemulasaran jenazah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo harus antri hingga berjam-jam.

Tak tanggung-tanggung, bila ada yang baru meninggal lalu di bawa ke pemulasaran, harus antre hingga 20 jam.

"Di situ saya kaget betul setelah saya tahu hingga 20 jam dan ada warga LPMK yang langsung cek (hubungi) ke saya," kata Walikota Eri dikutip Kantor Berita RMOLJatim di TPU Keputih, Selasa kemarin (29/6).

Atas kejadian itu, Eri mengajak warga Kota Surabaya saling bergotong royong bahu membahu untuk menolong sesama.

Saat ini, kata Eri, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk pemulasaran jenazah itu, mulai dari modinnya dan pemandiannya beserta kebutuhan lainnya.

"Makanya saya langsung bilang ke teman-teman ini waktunya pemerintah dan warga untuk gandeng tangan. Makanya saya langsung ambil keputusan bahwa khusus untuk orang Surabaya maka pemulasarannya bisa dilakukan di Keputih ini," tegas Eri.

Bahkan, Walikota Eri juga bersyukur dapat bantuan dari NU dan Muhammadiyah yang sudah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk mengurus jenazah.

"InsyaAllah kita sudah siapkan juga yang memandikan jenazah modinnya. Alhamdulillah kalau yang Islam dari PCNU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan orang-orang yang punya kemampuan dan modinnya nanti yang untuk memandikan jenazahnya. Nanti dari dinsos juga sudah siap semuanya. Sehingga nanti insyaallah di belakang tenda ini kita langsung lakukan pemakaman di sini," jelas Eri.

"Jadi setelah pemulasaran, dimandikan, disholati, dan langsung dimakamkan di belakang ini sehingga tidak jauh. Yang memandikan jenazah ada enam orang. Tiga putra dan putri. Jenazah laki-laki dan perempuan. Nanti ada dua tenda," tambahnya.

Sedangkan bagi jenazah yang sudah pemulasaran di rumah sakit, menurut Eri dapat langsung dimakamkan tentunya di pemakaman khusus Covid-19.

Sedangkan bagi yang non-muslim, Eri juga memastikan sudah menyiapkan semuanya. Termasuk peti mati sudah dipersiapkan oleh Pemkot Surabaya. Bahkan, ia juga mengaku sudah menyiapkan petugas khusus untuk merawat jenazah laki-laki dan perempuan.

“Inilah yang bisa dilakukan untuk warga Kota Surabaya, karena saya tidak rela lah mau dimandikan saja antrenya sampai 20 jam. Dan pemulasaran ini nanti melayani 24 jam,” pungkasnya.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita