Operasi Intelijen Hitam, Habib Rizieq Ngaku Sengaja Diasingkan Di Arab Saudi

Operasi Intelijen Hitam, Habib Rizieq Ngaku Sengaja Diasingkan Di Arab Saudi

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Habib Rizieq Shihab dalam nota pembelaan alias pledoinya mengungkap bahwa operasi intelijen hitam yang dilancarkan kepadanya ialah dengan mengasingkannya di Saudi Arabia.

Rizieq mengaku sengaja terbang ke Arab Saudi untuk menghindari konflik usai menghimpun kekuatan besar demo 411 dan 212 menumbangkan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok di Pilkada 2017. Karena, ia menduga, oligarki dan cukung-cukong di belakang Ahok tidak akan tinggal diam.

Imam besar FPI itu menjelaskan, keberangkatannya ke tanah suci Mekkah menggunakan visa izin tinggal selama satu tahun. Namun, setelah izin visa tersebut habis, ketika ingin kembali ke Indonesia justru dirinya dicekal atas permintaan Indonesia. Saat itu, Rizieq Shihab mengaku terus berusaha agar bisa kembali ke tanah air setelag satu tahun tinggal di Mekkah, Saudi Arabia.

"Saya dan keluarga berulang kali mencoba pulang tapi selalu gagal.  Akhirnya kami paham bahwa kami sebenarnya bukan  sedang dicekal, tapi hakikatnya kami sedang diasingkan," kata Habib Rizieq saat membacakan pledoi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (20/5).

Dalam pengasingan itu, Habib Rizieq yang tertahan di Mekkah kerap mendapat teror. Mulai dari tuduhan menggunakan KTP palsu saat berada di Saudi Arabia, hingga dipasangi bendera ISIS di tempat tinggal sementara di Mekkah.  

"Dan saya juga pernah ditangkap polisi di tengah jalan tanpa sebab yang jelas di hadapan Istri dan putri-putri saya, serta puncaknya ada pemasangan Bendera Hitam ISIS di dinding luar Rumah tinggal saya di Kota Suci Mekkah, sehingga saya ditangkap dan diborgol tangan mau punkaki serta ditutup mata dengan kain, lalu ditahan di sel penjara politik Saudi," pungkas Habib Rizieq.(rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita