Israel Ngadu ke Mesir soal Keterlibatan Iran dalam Pertempuran Jalur Gaza

Israel Ngadu ke Mesir soal Keterlibatan Iran dalam Pertempuran Jalur Gaza

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Menurut laporan Al-Arabiya, Mesir telah menawarkan kepada Israel rancangan perjanjian pertukaran tahanan dengan Hamas. 

Namun, Kairo tidak tertarik untuk menghubungkan rekonstruksi Gaza dengan pertukaran tahanan, meskipun Israel bersikeras melakukannya.

Menurut laporan tersebut, Israel memberikan informasi kepada kepala intelijen Mesir, Abbas Kamel, bukti keterlibatan Iran dalam apa yang terjadi di Gaza.

Pada hari Minggu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, kepala Dewan Keamanan Nasional Meir Ben-Shabbat, dan Menteri Intelijen Eli Cohen (Likud) bertemu dengan Kamel dan berbicara tentang peningkatan kerja sama antara Israel dan Mesir.

Tak ketinggalan mereka juga membahas masalah regional dan kebutuhan akan Hamas untuk mengembalikan tawanan Israel sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata dan sebagai cara untuk mendistribusikan bantuan internasional hanya kepada penduduk sipil di Gaza.

Mereka juga memuji hubungan antara Israel dan Mesir dan upaya bersama mereka dalam masalah keamanan dan diplomasi.

Di hari yang sama, Menteri Luar Negeri Israel Gabi Ashkenazi bertemu dengan mitranya dari Mesir, Menteri Luar Negeri Sameh Shoukry. Pada pertemuan tersebut, kedua menteri berbicara tentang masalah keamanan kawasan, dan membahas penguatan hubungan bilateral kedua negara serta perluasan kerja sama di bidang perdagangan, ekonomi dan pariwisata.

Ashkenazi juga menekankan bahwa Israel dan Mesir "memiliki kewajiban untuk bertindak menghalangi setiap upaya organisasi teroris dan elemen ekstremis, seperti Iran dan proksi-proksinya, untuk merusak keamanan regional."

"Kami tidak akan membiarkan situasi di mana rehabilitasi Jalur Gaza akan memungkinkan Hamas untuk membangun kembali kemampuan terorisnya, atau tanpa resolusi tentang masalah pemulangan orang Israel yang hilang dan tawanan yang ditahan oleh organisasi teroris Hamas," janjinya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita