Agresi Israel Bertujuan Gagalkan Pemilu Palestina Dan Berhasil

Agresi Israel Bertujuan Gagalkan Pemilu Palestina Dan Berhasil

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Agresi yang dilakukan oleh Israel terhadap Palestina baru-baru ini dimulai dengan penggusuran sejumlah keluarga Palestina di Sheikh Jarrah, Yerusalem. Menyusul aksi bentrokan di Masjid Al Aqsa.

Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Sudarnoto Abdul Hakim, peristiwa-peristiwa tersebut tidak terjadi begitu saja.

Dalam pandangannya, Israel sengaja melakukan manuver untuk menggagalkan pemilu Palestina yang dijadwalkan pada 22 Mei untuk legislatif dan 31 Juli untuk presiden. Itu merupakan pemilu Palestina pertama dalam 15 tahun terakhir.

"Geopolitik di sana itu memberikan sinyal yang sangat kuat, bahwa peristiwa Jumat malam (7/5), sebelum Idulfitri, itu adalah tindakan-tindakan yang berkaitan soal pemilu," kata Sudarnoto dalam diskusi virtual Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) pada Minggu (16/5).

"Kelompok-kelompok Yahudi ekstrem, didukung oleh militer, itu melakukan aksi untuk menggagalkan pemilu dan benar-benar gagal," tambahnya.

Pemerintahan Palestina yang dipimpin oleh Presiden Mahmoud Abbas dari Fatah telah mengumumkan penundaan pemilu. Keputusan tersebut dikecam oleh Hamas yang sebelumnya telah menyatakan bahwa pemilu harus digelar dalam keadaan apapun.

Di tengah bulan Ramadhan, Israel berupaya mengusir sejumlah keluarga Palestina di wilayah Sheikh Jarrah. Warga Palestina melakukan aksi protes ketika Pangadilan Israel mengizinkan upaya pengusiran tersebut.

Aksi protes kemudian dilanjutkan pada Jumat (7/5), ketika jemaah selesai melakukan shalat Jumat di Masjid Al Aqsa. Israel sendiri merespons dengan mengirim sejumlah besar aparat yang menggunakan peluru karet, gas air mata, hingga bom kejut untuk membubarkan massa.

Bentrokan di kompleks masjid suci umat Islam itu tak terhindarkan selama beberapa hari. Hingga akhirnya Hamas mengeluarkan ultimatum kepada Israel untuk menarik pasukannya dari Masjid Al Aqsa, sebelum roket menghantam wilayahnya.

Pada Senin (10/5), serangan udara Hamas dimulai yang dicegat oleh sistem pertahanan udara Iron Dome oleh Israel. Tetapi Israel membalas Hamas dengan serangan bertubi-tubi ke Jalur Gaza hingga hari ini, yang memakan banyak korban jiwa.[rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita