Yaqut: Syarat Umrah Harus Divaksin Sesuai Rekomendasi WHO, Sinovac Belum Bisa

Yaqut: Syarat Umrah Harus Divaksin Sesuai Rekomendasi WHO, Sinovac Belum Bisa

Gelora News
facebook twitter whatsapp



GELORA.CO - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas membeberkan perkembangan haji dan umrah bagi jemaah Indonesia. Khusus untuk umrah, Gus Yaqut mengatakan Arab Saudi memperbolehkan jemaah yang sudah divaksin.

Namun, pria yang akrab disapa Gus Yaqut itu mengatakan vaksinnya harus yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia (WHO). 

"Kalau umrah itu syaratnya adalah sudah divaksin. Kan sudah mulai dibuka mulai Ramadhan besok boleh umrah tetapi yang sudah divaksin," kata Gus Yaqut di ruang rapat Komisi VIII, Senayan, Jakarta, Kamis (8/4)

"Vaksinnya itu harus sertifikat WHO, jadi sudah disertifikasi WHO, sementara Sinovac belum. Kalau belum itu bukan berarti tidak, pasti ada proses yang sedang dilakukan agar Sinovac ini bisa teregister oleh WHO," tambahnya.

Politikus PKB itu mengamini ada persoalan geopolitik dunia dari kebijakan ini. Ia menyebutnya perang dagang, tetapi ia enggan menjelaskan lebih jauh karena merasa bukan domainnya.

"Memang betul ada geopolitik ada perang dagang di situ. Tapi itu bukan domain saya untuk menjelaskan. Umrah Ramadhan sudah bisa tapi harus vaksin dan vaksinnya harus sertifikat WHO," ujar Gus Yaqut.

Lebih jauh, Gus Yaqut berujar, pihaknya belum berkomunikasi dengan pihak Arab Saudi sebab belum mendapat akses karena baru saja menjabat sebagai menteri.

"Tetapi kita sedang usaha terus supaya dapat akses langsung. Selama ini kita komunikasi hanya koresponden saja, surat menyurat dan saya kira kalau surat-surat ini kan kaya kita zaman SMA dulu, Pak, jadi agak lama jawabnya, kita harap sih bisa ketemu langsung," tegas Gus Yaqut.

Sebagaimana diketahui, vaksinasi di Indonesia sudah mencapai 12 juta vaksin. Vaksin yang digunakan adalah Sinovac asal China. []

BERIKUTNYA
SEBELUMNYA