Mantan Kepala BIN Sebut Zakiah Aini Mestinya Dilumpuhkan Bukan Ditembak Mati

Mantan Kepala BIN Sebut Zakiah Aini Mestinya Dilumpuhkan Bukan Ditembak Mati

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Tindakan polisi yang menembak mati Zakiah Aini saat memasuki halaman Mabes Polri pada Rabu sore (31/3/2021) mendapat sorotan dari mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) dan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso.

Menurut pria yang akrab disapa Bang Yos itu, Zakiah mestinya tidak ditembak mati. 

Apalagi, kata Bang Yos, dari gerak-geriknya terlihat jelas bahwa Zakiah adalah amatiran, jika pun ia dapat digolongkan sebagai teroris.

Jika dianalogikan dengan level anak sekolahan, kata Bang Yos, Zakiah ibarat murid taman kanak-kanak.

Karenanya, menurut Bang Yos, Zakiah Aini mestinya dilumpuhkan, bukan ditembak mati.

"Sebenarnya itu sebuah kerugian. Kan gak bisa dikembangkan. Tapi ya kita gak tahu operasinya di lapangan gimana. Waktu itu mungkin udah panik atau gimana. Yang bagus ya harusnya dilumpuhkan," katanya, saat berbincang dengan Refly Harun, seperti disimak melalui kanal YouTube Refly Harun, Senin (5/4/2021).

Pria yang akrab disapa Bang Yos itu membandingkan teroris yang beraksi di Timur Tengah.

"Itu (Zakiah Aini) kayak mau bunuh diri aja itu. Celingak-celinguk. Masuknya menggunakan jilbab," katanya.

Lebih jauh Bang Yos turut mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi, ketika Refly Harun bertanya soal apakah ada kaitan dengan kasus penembakan 6 anggota Laskar FPI.

"Ini ada koneksitas antara peristiwa FPI. Sulit aku menjawab lah ya. Karena aku kalau menjawab harus bisa dipertanggungjawabkan. Harus ada investigasi," kata Bang Yos.

Dalam video yang merekam detik-detik sebelum Zakiah ditembak yang beredar di media sosial, Zakiah terlihat berjalan seorang diri di halaman Mabes Polri.

Ia memakai pakaian hitam dengan kerudung warna biru. Ia memakai sepatu kets warna putih.

Saat roboh, terlihat ada sebuah pistol di sampingnya. Juga ada benda semacam buku berwarna kuning dekat kakinya. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita