Geger Cinta Segitiga Polisi di Pati Kini Ditangani Propam Polda Jateng

Geger Cinta Segitiga Polisi di Pati Kini Ditangani Propam Polda Jateng

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Geger seorang polwan yang bertugas di lingkup Polres Pati digerebek saat bersama dengan seorang pria yang diketahui seniornya sesama polisi kini ditangani Propam Polda Jawa Tengah (Jateng). 

Penggerebekan di dalam kamar hotel di Semarang itu dilakukan suami si polwan, yang juga anggota polisi.

Peristiwa penggerebekan pada Rabu (24/3) lalu itu direkam suami sebagai bukti, hingga akhirnya video tersebut menjadi viral di media sosial. Dalam rekaman video tersebut, tampak seorang wanita berkerudung yang belakangan diketahui bernama Bripka ARP didatangi seorang pria yang merupakan suaminya Brigadir Doni Kalbuadi.

"Wes wes wes (sudah sudah sudah), cukup," ucap Bripka ARP kepada Brigadir Doni seperti dalam video tersebut.

Dalam video itu juga tampak sesosok pria berbaju merah yang dipergoki berduaan bersama dengan Bripka ARP. Pria itu belakangan diketahui adalah Aiptu M, personel Polsek Cluwak Polres Pati. Kasus ini pun ditangani Propam karena ketiganya merupakan anggota Polri.

"Terkait penanganan perkara, sepenuhnya ditangani oleh Polda Jateng, karena TKP di Semarang," terang Kepala Seksi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polres Pati, Iptu Muchlison dalam konferensi pers di ruang Sie Propam Polres Pati, Selasa (30/3/2021).

Muchlison membenarkan ketiga oknum polisi yang diduga terlibat cinta segitiga itu merupakan anggota Polres Pati, di antaranya Brigadir Doni Kalbuadi, personel yang bertugas di Polsek Margoyoso Pati yang melakukan penggerebekan.

"Dugaan perzinaan yang dilakukan oleh oknum anggota Polri, bahwa benar yang bersangkutan adalah anggota Polres Pati. Saudara Brigadir D bertugas di Polsek Margoyoso, kemudian oknum Polwan istri dari Brigadir D, yakni saudari Bripka ARP dan yang diduga selingkuhannya yaitu Aipda M dinas di Polsek Cluwak," jelas Muchlison.

Sementara itu, Brigadir Doni mengaku merekam penggerebekan itu lewat kamera di ponselnya. Doni mengaku mencurigai gerak-gerik istrinya dan sekitar sebulan lalu memasang alat GPS di mobil milik istrinya.

"Saya pasang GPS di mobilnya. Memang ada yang mencurigakan, sehingga saya pasang ini," terang Doni kepada detikcom, Senin (29/3).

Doni mengatakan, sesaat sebelum peristiwa tersebut, istrinya berpamitan hendak tugas dinas di salah satu Polsek di lingkup Polres Pati. Namun, tak berselang lama, ia memantau GPS dan mendapati mobil istrinya justru berada di Semarang.

Atas insiden tersebut, Doni mengaku telah melaporkannya kepada Bidpropam Polda Jateng. Dia pun menyerahkan proses pembuktian kasus ini kepada Propam Polda Jateng.

"Saya juga sudah dimintai klarifikasi. Minggu depan pun, sudah diagendakan pemeriksaan lagi kepada saya. Karena ini memang sebuah dugaan, seluruhnya saya serahkan kepada pimpinan saya," ujar Doni.


Terpisah, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi mengatakan kasus ini sudah ditangani Polda. Pihaknya juga sudah memeriksa oknum polisi yang bersangkutan.

"Sudah kita tangani di Polda, kita tarik, sudah kita periksa," kata Luthfi usai rapat bersama forkopimda di kantor Gubernur Jawa Tengah, Semarang, Selasa (30/3).

Luthfi mengaku masih menunggu hasil pemeriksaan dari Propam. Soal sanksi untuk cinta segitiga oknum polisi yang terlibat itu bakal diputuskan lewat sidang etik.

"Pindah tugas kan menghukum anggota, harus melalui proses sidang jadi, proses berkas perkara, sidang, baru diputuskan apakah demosi, apakah penundaan, apakah dan sebagainya. Jadi tidak bisa menghukum anggota dengan cara musyawarah," tegasnya.(dtk)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita