Din Syamsuddin: Katanya Ada 3 Ribu Orang Masuk Kategori Jihadis, Tolong Beri Tahu Kami

Din Syamsuddin: Katanya Ada 3 Ribu Orang Masuk Kategori Jihadis, Tolong Beri Tahu Kami

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Daftar orang-orang yang diduga terafiliasi jaringan teroris dari aparat kepolisian, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), maupun Badan Intelejen Negara (BIN) seperti misteri.

Pasalnya, sejak dahulu ormas-ormas Islam moderat tidak kunjung mendapat jawaban soal daftar nama-nama tersebut. Padahal, ormas-ormas sudah menyatakan niat untuk menindaklanjuti agar kemudian tidak lagi berpaham radikak.

“Dulu sudah kami sampaikan pesan, kasih tahu kami, MUI dan ormas Islam, siapa mereka? Katanya ada 3 ribu orang yang masuk dalam kategori aktivis Islam atau jihadis," ungkap Ketua Umum Dewan Nasional Pergerakan Indonesia Maju (DN-PIM) Din Syamsuddin dalam acara sarasehan kebangsaan ke-42 DN-PIM bertajuk ‘Aksi Teror Mengapa Terulang Lagi?’ pada Senin (5/3).

Sedianya, jika diberi tahu nama-nama tersebut, Din menegaskan akan melakukan pendekatan dari hati ke hati agar mereka menghentikan niat untuk melakukan teror.

“Jadi kalau ada kalangan Islam terpapar terorisme, tolong diberi tahu lah,” sambungnya.

Dia tidak ingin kembali dikagetkan dengan insiden bom bunuh diri di tempat ibadah seperti yang terjadi di Makassar. Apalagi, terduga pelaku bom berinisial ZA tidak masuk dalam pengajian-pengajian yang digelar ormas-ormas Islam.

“Mereka tidak ikut di pengajian-pengajian ormas Islam, tidak masuk di masjid-masjid kami. Nah kami ingin minta tolong, siapa saja sih mereka itu?" imbuh Din Syamsuddin.

Inter-Religious Council (IRC) Indonesia yang dinakhodai Din Syamsuddin sudah tegas mendesak aparatur keamanan dan penegak hukum untuk mengusut aktor intelektual di balik penyerangan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan pada Minggu lalu, (29/3) dan mengadili sesuai hukum yang berlaku.

Ketegasan aparatur keamanan dan penegak hukum, lanjut Ketua Kehormatan Presidium IRC Indonesia ini, merupakan jaminan terciptanya rasa aman serta memperkuat kerukunan dan kehidupan beragama yang damai.

Adapun tokoh lintas agama yang menandatangani pernyataan ini antara lain Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyidin Junaidi; Ketua PBNU Marsudi Syuhud; Sekum Muhammadiyah, Abdul Mu’ti; Sekretaris Eksekutif Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Agustinus Heri Wibowo; dan Sekretaris Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Jacky Manuputty.

Kemudian, perwakilan umat Hindu, Nyoman Udayana; Tokoh Tionghoa Philip K. Widjaja ; Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat dari Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia, Budi Tanuwibowo; dan mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI, Ketua Kehormatan Presidium Inter Religious Council (IRC) Indonesia Din Syamsuddin.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita