Kebencian Rasial di Dunia Meningkat, Jimly: Siapkah Kita Stop Benci Etnis Tionghoa dan Arab?

Kebencian Rasial di Dunia Meningkat, Jimly: Siapkah Kita Stop Benci Etnis Tionghoa dan Arab?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Sebagai bangsa yang majemuk dan penuh toleransi, Indonesia sudah sepatutnya meninggalkan perilaku kebencian terhadap etnis tertentu.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Jimly Asshiddiqie merespons keresahan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) terkait naiknya kekerasan terhadap etnis Asia selama pandemi Covid-19.

"Stop permusuhan dan kebencian rasial di mana saja, termasuk di Indonesia," tegas Jimly di akun Twitternya, Selasa (23/3).

Ia mengurai, perilaku kebencian rasial meningkat di berbagai negara. Mulai dari Amerika Serikat, Kanada, Australia dan Selandia Baru. Bahkan perilaku serupa juga terjadi di negara-negara Eropa, seperti Prancis, Austria, Norwegia, Swedia, serta beberapa negara lain.

Merujuk hal itu, Jimly yang juga anggota DPD RI itu mengingatkan kepada bangsa Indonesia agar hal serupa tak terjadi di Tanah Air.

"Siapkah kita juga untuk berkata 'Stop kebencian kepada etnis Tionghoa dan Arab?'," demikian Jimly Asshiddiqie.

Disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres, kekerasan terhadap etnis Asia dan keturunan Asia secara global selama pandemi Covid-19 meningkat. Hal itu diungkapkan melalui Jubir PBB, Farhan Haq setelah terjadi peristiwa penembakan di Atlanta pada awal bulan ini, yang menewaskan delapan orang. Dari jumlah tersebut, enam korban adalah perempuan keturunan Asia-Amerika.

“Dunia telah menyaksikan serangan mematikan, serangan verbal, kekerasan fisik, perundungan, diskriminasi di tempat kerja, menghasut di media dan platform sosial media serta bahasa yang kasar oleh mereka yang memegang kekuasaan,” jelas Farhan Haq. []
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita